TRIBUNNEWS.COM - David Azoulai, Kepala Dewan Kota Metula di Israel utara, menyerukan pengusiran warga Palestina agar mengungsi ke kamp pengungsi di Lebanon.
Ia mengatakan Jalur Gaza harus diratakan seluruhnya dan diubah menjadi museum kosong seperti kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia yang dulu digunakan oleh Nazi Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler selama Perang Dunia II.
Auschwitz di Polandia adalah salah satu kamp kematian di Eropa untuk melakukan Holocaust.
“Seharusnya Jalur Gaza menyerupai kamp konsentrasi Auschwitz,” kata David Azoulai dalam wawancara dengan Radio 103FM Tel Aviv pada Senin (18/12/2023).
“Suruh semua orang di Gaza untuk pergi ke pantai. Kapal Angkatan Laut harus memuat mereka ke pantai Lebanon,” lanjutnya.
Ia ingin seluruh Jalur Gaza harus dikosongkan dan diratakan, seperti halnya Auschwitz.
Baca juga: INFOGRAFIS: Jumlah Fasilitas Umum yang Hancur di Palestina karena Serangan Israel
"Biarlah itu menjadi museum, yang memamerkan kemampuan negara Israel dan menghalangi siapa pun untuk tinggal di Jalur Gaza. Inilah yang harus dilakukan untuk memberi mereka representasi visual,” katanya, yang secara tidak langsung menyerukan genosida.
Ia mengatakan Lebanon sudah memiliki kamp pengungsi untuk warga Palestina yang ingin melarikan diri dari Jalur Gaza.
“Lebanon sudah memiliki kamp pengungsi, dan ke sanalah mereka harus pergi. Kita harus membiarkan Gaza menjadi sunyi dan hancur untuk dijadikan museum, yang menunjukkan kegilaan orang-orang yang tinggal di sana,” katanya, dikutip dari Palestine Chronicle.
Baca juga: Hamas Beri 3 Pilihan pada Israel jika Nekat Lanjutkan Agresi di Gaza
David Azoulai: Hizbullah Semakin Berani Dukung Hamas
Kota tempat David Azoulai tinggal, Metula, terletak di perbatasan Israel utara dengan Lebanon selatan.
Dia memperingatkan, jika Israel tidak menunjukkan kekuatan mereka dalam pertempuran melawan Hamas, maka kelompok militan Hizbullah Lebanon akan semakin berani untuk menyerang dari utara.
“Hizbullah sedang mengamati situasi di selatan, dan jika kita tidak menanganinya dengan benar, mereka akan melihatnya sebagai kelemahan. Betapapun kuatnya mereka, kita tidak bisa hidup dalam ketakutan atau mengusir orang-orang dari rumah mereka. Kita harus bertindak tegas,” katanya.
Sebelumnya, seorang pejabat PBB pekan lalu mengklaim Israel sedang bersiap untuk memaksa warga Palestina masuk ke Mesir dan membuat mereka tidak mungkin kembali ke Gaza.