TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel (IDF) menyerbu Kota Azzun di Jalur Gaza.
IDF kemudian menutup paksa 15 toko di pintu masuk Kota Azzun tanpa menyebutkan alasan yang jelas.
Sejak tanggal 7 Oktober, IDF menutup pintu masuk utama kota dengan gerbang besi, dikutip dari WAFA.
Tidak hanya itu, mereka juga mencegah warga untuk keluar masuk kota tersebut.
Mereka memaksa warga untuk mengambil jalan samping alternatif untuk mencapai tempat yang mereka tuju.
Pada bulan November, IDF mulai meratakan kota tersebut dengan tujuan memperluas Jalan Khusus Pemukim No. 55, yang menghubungkan Kota Qalqilya dan Nablus di Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Gaza: IDF Telah Mengubah RS Al-Awda Jadi Barak Militer
Sementara itu, pada hari Selasa, IDF kembali melancarkan serangan udara di Jabalia. Akibatnya puluhan warga sipil meninggal dunia.
WAFA melaporkan puluhan orang tewas dan lainnya terluka setelah pesawat pendudukan mengebom sebuah lapangan perumahan di kamp Jabalia.
Adapun 4 warga yang terluka kemudian meninggal di dalam Rumah Sakit Al-Ahly Al-Arabi di Kota Gaza.
Hal tersebut lantaran 4 warga tersebut tidak menerima obat-obatan dan perawatan medis akibat penyerbuan tentara ke rumah sakit tersebut selama dua hari berturut-turut.
Selain itu, IDF juga menahan 150 warga dari dalam rumah sakit yang menemani para pasien, dan membawa korban luka ke halaman rumah sakit dalam cuaca dingin.
Staf medis dan dua dokter juga ditahan oleh IDF.
IDF juga mencegah korban luka serta ambulans datang ke rumah sakit.
Tank dan kendaraan militer juga terlihat hadir di alun-alun yang dekat dengan rumah sakit.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel