Selain itu, dia tidak pernah muncul ke publik selama hampir tiga dekade.
Dalam catatan media Timur Tengah, hanya ada dua foto Deif yang diketahui.
Namun, itupun foto buram yang tak bertanggal serta saat dirinya mengenakan keffiyeh Palestina atau menampilkan siluet wajahnya.
Sebelum perang Hamas-Israel pecah, Deif pernah turut ikut dalam serangan Hamas ke Israel sebelumnya seperti pembuatan roket dasar pertama Hamas.
Deif pun turut dikenal sebagai orang di balik terowongan bawah tanah di Gaza yang digunakan untuk menyelundupkan senjata hingga bahan bakar ke Mesir.
Ingin Akhiri Pendudukan Israel
Dikutip dari The Financial Times, dalam sebuah video, Deif menyebut bahwa serangan pada 7 Oktober 2023 ke Israel adalah awal dari perang terbesar.
"Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi," ujar Deif.
Baca juga: Perang Gaza Neraka untuk Tank Merkava, Pakai Yassin 105, Al Qassam Bikin Tank Remuk Kayak Kerupuk
Dia menegaskan tidak ingin untuk berdamai dengan Israel.
Dikutip dari TRT Africa, pernyataannya itu tertulis dalam sebuah artikel pada tahun 2010.
"Palestina akan tetap menjadi milik kami termasuk Al Quds (Yerusalem), (masjid) Al Aqsa, kota-kota dan desa-desanya dari Laut (Mediterania) hingga sungai (Yordania, dari utara hingga selatan."
"Anda (Israel) tidak punya hak satu inci pun darinya," tulis Deif dalam artikel tersebut.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Palestina vs Israel