TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina menanggapi video yang beredar di media sosial, yang memperlihatkan tentara dengan seragam berbendera dan berbahasa Ukraina saat bertugas di Jalur Gaza.
Ukraina mengatakan tidak mengirim tentaranya ke Israel untuk berpartisipasi dalam perang melawan Gerakan Islam Palestina (Hamas).
"Kami tidak mengirim tentara ke Jalur Gaza atau wilayah manapun di dunia," kata Oleg Nikolenko, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Kamis (21/12/2023).
"Ukraina saat ini sedang mempertahankan wilayahnya dari agresi Rusia," lanjutnya.
"Rekaman yang menunjukkan orang-orang yang berbicara bahasa Ukraina di Jalur Gaza mungkin adalah orang Israel asal Ukraina atau Slavia yang tidak memiliki hubungan dengan negara tersebut," tambahnya.
Baca juga: Rugi Besar, Israel Tarik Brigade Golani dari Gaza, Hamas Unggul Lawan Pasukan Elit
Isu Adanya Tentara Asing di Israel
Sebelumnya, laporan pers mendokumentasikan tentara Ukraina bergabung dengan barisan tentara Israel di Jalur Gaza.
Sumber informasi Al Jazeera melaporkan tujuh dari tentara Israel tewas dalam pertempuran di lingkungan Shujaiya, Kota Gaza.
Ketujuh tentara itu diduga sebagai tentara bayaran Ukraina, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Kyiv.
Video lainnya memperlihatkan tentara bersenjata lengkap yang sedang bersembunyi di balik tembok dan berbicara dalam bahasa Ukraina.
Salah satu tentara di dalam video itu mengatakan mereka datang untuk berperang dan mencegah Holocaust baru, membenarkan partisipasi mereka dalam perang di Jalur Gaza.
Baca juga: Hancurkan 720 Kendaraan IDF, Abu Ubaida: Israel Tak Bisa Musnahkan Hamas
Sementara itu, baru-baru ini tersebar isu adanya ribuan warga Prancis yang bertempur sebagai bagian dari pasukan Israel di Jalur Gaza, bersama tentara bayaran dan sukarelawan dari Inggris, Jerman dan beberapa negara Afrika.
Pada Kamis (21/12/2023), Afrika Selatan memperingatkan warganya agar tidak berperang bersama pasukan Israel di Jalur Gaza.
Afrika Selatan mengancam akan mencabut kewarganegaraan warganya yang berperang membantu Israel, seperti diberitakan The Times of Israel.
Baca juga: Brigade al-Qassam Bersumpah Israel Pasti Gagal Musnahkan Hamas, Beri Peringatan soal Nyawa Sandera