News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sergey Pashynsky Gembong Senjata Ukraina, Disebut Bandit Oleh Zelensky Namun Dibutuhkan Saat Perang

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sergey Pashynsky

TRIBUNNEWS.COM -- Nama Sergey Pashynsky di Ukraina tidak begitu dikenal. Namun sepak terjangnya yang kontroversial.

Ia adalah seorang mantan anggota parlemen yang banting setir menjadi pedagang senjata. Bisa dibilang ia adalah orang paling penting dalam perdagangan alat-alat perang selama peperangan denga Rusia.

Namanya kembali disebut-sebut karena terungkap kalau dirinya berusaha mendatangkan pesawat-pesawat jet ke Ukraina yang akhirnya digagalkan oleh Rusia.

Baca juga: Ukraina Segera Mobilisasi 500 Ribu Warga Hadapi Peperangan

Perusahaan tersebut, Ukraina Armored Technology, diidentifikasi oleh The New York Times pada bulan Agustus sebagai pemasok senjata swasta terbesar ke Ukraina, meraup ratusan juta dolar melalui apa yang dituduhkan oleh media AS sebagai skema penipuan harga yang curang.

Bersama sejumlah rekannya, salah satunya adalah Vladislav Belbas, berusaha mendatangkan senjata-senjata terutama dari Barat ke militer Ukraina.

Dari usahanya tersebut, mereka mendapatkan keuntungan berlipat ganda.

Dari perusahaannya Ukraina Armoured Technology, mereka mendapatkan keuntungan berlipat ada masa peperangan ini.

New York Times mengatakan, Sergey Pashynsky adalah penerima manfaat utama dari kinerja perusahaan tersebut. Namun oleh pemerintah perusahaan tersebut dianggap ilegal.

Presiden Volodymyr Zelensky dan janjinya untuk memberantas korupsi pun sempat mengatainya sebagai seorang bandit.

“Pergilah ke jalan dan tanyakan apakah Pashinsky adalah seorang penjahat,” kata Zelensky di televisi nasional pada tahun 2019.

“Saya jamin bahwa dari 100 orang, 100 orang akan mengatakan bahwa dia adalah seorang penjahat.”

Meski begitu bisnisnya tetap berjalan.

Militer Ukraina sangat bergantung pada amunisi kaliber Soviet, dan jumlahnya hanya sedikit, sebagian besar berada di negara-negara bekas blok Soviet, termasuk beberapa negara yang enggan memusuhi Rusia dengan menjualnya ke Ukraina. Mendapatkan akses ke pasokan tersebut memerlukan jaringan berpengalaman, yang dimiliki oleh Mr. Pashinsky dan timnya.

Baca juga: Viral Video 3 Tentara Berbahasa Ukraina di Jalur Gaza, Kyiv: Kami Tak Kirim Tentara ke Israel

Pashinsky membantah menegosiasikan kesepakatan tersebut dan menghubungkan skandalnya selama bertahun-tahun dengan kampanye disinformasi Rusia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini