Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA – Pemerintah Kanada membuka program imigrasi massal bagi warga Palestina yang terdampak perang di Gaza, pengumuman itu dirilis Menteri Imigrasi Kanada Marc Miller sebagai bentuk dukungan atas kondisi memprihatinkan rakyat Palestina di Gaza
Lewat layanan visa sementara nantinya warga Palestina yang memiliki memiliki hubungan keluarga atau kerabat dengan warga kebangsaan Kanada bisa mengajukan izin tinggal sementara selama gejolak perang di Gaza berlangsung.
Selain untuk warga Palestina, program imigrasi ini juga terbuka bagi warga Israel yang ikut terkena dampak perang. Meski sudah menyiapkan program visa sementara namun pemerintah Kanada tak bisa turut membantu hingga tahapan evakuasi langsung di lapangan.
Baca juga: Wapres RI Maruf Amin Protes Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dijadikan Markas Militer Israel
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu tetapi tidak dapat menjamin untuk membantu mereka keluar dari Gaza dengan aman," kata Miller dalam konferensi pers.
Melansir dari Reuters, kesulitan itu diakui pemerintah Kanada lantaran pihaknya tidak memiliki hak untuk membuka akses pintu perlintasan perbatasan Rafah yang dijaga ketat oleh Israel dan Mesir sebagai bagian dari negosiasi yang difasilitasi oleh Qatar.
“Tidak ada jaminan dari Israel, Hamas, atau Mesir bahwa anggota keluarga jauh yang ada dalam daftar Kanada akan dapat meninggalkan Gaza. Akan tetapi kami telah memberikan daftar nama untuk pertimbangan pihak yang menjaga perbatasan memberikan akses pada mereka,” jelas Miller.
Pasca program ini diluncurkan, pemerintahan Kanada mengungkap ada sekitar 600 orang yang telah mendaftarkan diri untuk ikut dalam program imigrasi itu.
Adapun sebagian besar dari pendaftar merupakan warga asli kebangsaan Kanada yang telah terjebak tinggal di Palestina selama bertahun – tahun.
Pemerintah Kanada sendiri tak menjelaskan secara detail kapan program ini akan mulai dijalankan, namun lewat program imigrasi visa ini nantinya warga Palestina bisa tinggal sementara di Kanada selama 3 tahun kedepan.
Selain itu dengan program ini, Kanada pun akan membebaskan biaya pengajuan izin kerja atau studi bagi warga negara asing yang merupakan anggota keluarga dari warga negara dan penduduk tetap Kanada, yang telah meninggalkan Israel dan Palestina sejak awal konflik saat ini.