News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Tak Bisa Rayakan Natal akibat Perang, Umat Kristen di Betlehem Palestina: Anak Saya Menangis

Penulis: Nuryanti
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Sebuah pesan dukungan terhadap Gaza di sebelah alun-alun Gereja Kelahiran di kota Betlehem di Tepi Barat yang diduduki pada 24 Desember 2023. Umat Kristen di Betlehem tak bisa merayakan Natal karena perang di Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemeluk Kristen di Betlehem Palestina, Sabrina Mukarker, mengatakan Natal tahun 2023 terasa berbeda dengan Natal sebelumnya.

Itu karena perang masih berlangsung di Gaza.

Sabrina Mukarker mengaku anak-anaknya menangis karena tak bisa merayakan Natal.

“Anak-anak saya banyak menangis, bertanya mengapa kami tidak merayakannya seperti orang lain di seluruh dunia,” ujarnya kepada Al Jazeera, Senin (25/12/2023).

Sabrina menambahkan anak-anaknya bisa merasakan perang yang terjadi di Gaza.

“Secara emosional, kami (dia dan suaminya, Charlie Zaidan) belum stabil akhir-akhir ini (karena perang di Gaza), dan anak-anak dapat merasakannya,” ungkapnya.

“Kami (sebelumnya) menghabiskan Natal dengan cara yang sangat meriah, memutar musik Natal, mengunjungi keluarga."

"Namun tahun ini, kami tidak dapat melakukan itu. Semangat Natal yang sebenarnya tidak ada," tuturnya.

Baca juga: Jumlah IDF yang Tewas di Gaza Terus Bertambah, Pejuang Palestina Sebut Israel Alami Rugi Besar Besar

Perayaan Natal Dihentikan karena Perang

Betlehem yang menjadi tempat kelahiran Yesus menurut Alkitab, yang biasanya ramai, kini menyerupai kota hantu, Minggu (24/12/2023).

Pasalnya, perayaan malam Natal di Betlehem dibatalkan karena perang Israel-Hamas.

Lampu-lampu perayaan dan pohon Natal yang biasanya menghiasi Lapangan Manger hilang.

Hilang pula kerumunan turis asing dan marching band pemuda yang berkumpul di kota Tepi Barat itu setiap tahun untuk menandai hari raya tersebut.

Puluhan pasukan keamanan Palestina berpatroli di lapangan kosong itu.

“Tahun ini, tanpa pohon Natal dan tanpa lampu, yang ada hanyalah kegelapan,” ujar Frater John Vinh, seorang biarawan Fransiskan dari Vietnam yang telah tinggal di Yerusalem selama enam tahun, dilansir AP News.

Baca juga: PBB Sebut Dunia Biarkan Genosida Terjadi di Gaza: Ini Tak Jauh Berbeda dengan Pembantaian

Pemandangan Gereja Kelahiran di kota Betlehem di Tepi Barat yang diduduki pada 24 Desember 2023, menjelang misa tengah malam. (AFP/HAZEM BADER)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini