Lalu, alih-alih melakukan pawai tradisional melalui jalan-jalan Betlehem, para pramuka muda berdiri diam sambil mengibarkan bendera.
Sekelompok mahasiswa setempat juga mengibarkan bendera Palestina berukuran besar sambil berdiri dalam keheningan.
Sebagai informasi, lebih dari 20.000 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 50.000 lainnya terluka selama serangan udara dan darat Israel terhadap penguasa Hamas di Gaza, menurut pejabat kesehatan di sana.
Sementara itu, sekitar 85 persen dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut telah mengungsi.
Baca juga: Hamas Tangkap Agen Israel di Gaza, Shin Bet Ketahuan Kirim Mata-mata
Perang tersebut dipicu oleh serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 240 orang.
Perang Gaza disertai dengan peningkatan kekerasan di Tepi Barat, dengan sekitar 300 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel.
Pertempuran tersebut telah mempengaruhi kehidupan di seluruh wilayah yang diduduki Israel.
Sejak 7 Oktober 2023, akses ke Bethlehem dan kota-kota Palestina lainnya di Tepi Barat menjadi sulit, dengan antrean panjang pengendara yang menunggu untuk melewati pos pemeriksaan militer.
Pembatasan tersebut juga mencegah puluhan ribu warga Palestina keluar dari wilayah itu untuk bekerja di Israel.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel