Parlemen bulan ini menyetujui anggaran perang khusus untuk tahun 2023 sebesar hampir 30 miliar shekel.
Anggaran itu bukan hanya untuk perang, tapi juga memberikan kompensasi pada mereka yang terkena dampak.
Ketua Komite Keuangan, Moshe Gafni, menentang kenaikan pajak penghasilan untuk memenuhi biaya perang.
Tapi, ia mendukung pajak atas kelebihan keuntungan bank dan langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Netanyahu Akui Israel Rugi Besar, Bersumpah akan Terus Menyerang Gaza, Berdalih Lindungi Nyawa IDF
Sementara itu, Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich, berkata kepada wartawan, ia akan berupaya menghindari peningkatan beban keuangan warga selama perang masih berlangsung.
Prioritas utamanya pada 2024 adalah membantu tentara Israel cadangan dan keluarga mereka.
“Mereka meninggalkan segalanya dan mempertaruhkan hidup mereka demi kita semua."
"Kita harus melakukan segalanya untuk memberi imbalan kepada mereka dengan cara terbaik,” kata Smotrich.
Ia juga menambahkan Kementerian Keuangan dan pPrtahanan sedang mengerjakan “rencana yang sangat besar untuk kepentingan pasukan cadangan” dan keluarga mereka.
Diketahui, sekitar 350.000 orang telah dipanggil menjadi cadangan sejak dimulainya perang.
Netanyahu Akui Israel Rugi Besar
Pada Minggu (24/12/2023), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui pihaknya mengalami rugi besar dalam beberapa waktu terakhir.
Jumlah anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas di tangan Hamas semakin meningkat.
"Ini adalah pagi yang sulit, setelah hari yang sangat sulit dalam pertempuran di Gaza," kata Netanyahu, Minggu, setelah IDF mengumumkan kematian 14 tentaranya di Gaza sejak Jumat (22/12/2023).
"Perang ini memerlukan pengorbanan yang sangat besar, tapi kami tidak punya pilihan lain selain terus berjuang," tambah dia.