TRIBUNNEWS.COM - Tentara Ukraina mengonfirmasi mereka mundur ke pinggiran kota Marinka di Donetsk setelah pasukan Rusia mengambil alih kota tersebut pada Rabu (27/12/2023).
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap mundurnya pasukan Ukraina dari kota tersebut sebagai peluang untuk mengusir mereka dari Donetsk.
Tentara Ukraina mengonfirmasi penarikan dari Marinka adalah penarikan taktis.
"Kami melindungi setiap bagian tanah kami. Tetapi ketika, di petak sempit ini, peluru musuh mulai menggali tempat ini bersama dengan batu, tanah, dan prajurit kita, (maka) nyawa prajurit kita lebih penting,” kata Kepala Staf Angkatan Darat Valery Zaluzhny di Kyiv, Ukraina pada Rabu (27/12/2023), dikutip dari Suspilne Ukraine.
Valery Zaloghny mengakui Kota Marinka telah berada di bawah kendali pasukan Rusia.
Baca juga: Berisi Senjata dari Iran, Kapal Novocherkassk Ditenggelamkan Ukraina, 33 Tentara Rusia Raib
Ia mengatakan penarikan pasukan Ukraina tidak boleh menimbulkan kemarahan rakyat, terutama karena tidak ada lagi yang tersisa dari kota itu sekarang.
"Marinka telah bertahan selama sekitar dua tahun. Sampai sekarang pasukan kami akan tetap ada meski hanya di bagian utara," katanya.
Valery Zaluzhny mengatakan pasukan Ukraina akan tetap ada di pinggiran kota itu sebagai pertahanan.
"Kami telah menyiapkan garis pertahanan di luar pemukiman tapi saya dapat mengatakan bahwa kota itu sudah tidak ada lagi di dunia nyata," katanya.
Gambar yang diambil dengan drone dan disiarkan di televisi Rusia menunjukkan tumpukan puing dan bangunan tempat tinggal yang terbakar di kota tersebut.
Baca juga: Sergey Pashynsky Gembong Senjata Ukraina, Disebut Bandit Oleh Zelensky Namun Dibutuhkan Saat Perang
Putin Puji Tentara Rusia
Pada Senin (25/12/2023), Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, memberi tahu Presiden Rusia, Vladimir Putin mengenai keberhasilan Rusia mencaplok Marinka, sebuah kota yang merupakan wilayah Ukraina.
Sergey Shoigu mengatakan tentara Rusia bergerak di semua lini dan mencapai kemajuan.
"Tentara Rusia mengambil posisi penting dan memperluas wilayah yang dikuasainya ke segala arah. Kami terus bergerak untuk mencapai tujuan operasi khusus," kata Sergey Shoigu.