Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengebom permukiman warga Palestina dan meminta mereka mengevakuasi diri.
Baca juga: Populer Internasional: Netanyahu Berencana Pindahkan Penduduk Palestina - Ekonomi Israel Morat-marit
IDF sudah melancarkan serangan di Gaza utara dan Kota Khan Younis di Gaza selatan sehingga warga Palestina mencari tempat perlindungan lain.
Amerika Serikat (AS) sudah meminta Israel untuk mengurangi korban sipil, sedangkan masyarakat intenasional mendesak adanya gencatan senjata.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap bersikeras untuk meneruskan perang guna melenyapkan Hamas yang berkuasa di Gaza.
Serangan Israel saat ini adalah salah satu operasi militer yang paling menghancurkan.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sudah ada lebih dari 20.900 warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel.
Dari jumlah itu, sebanyak dua pertiganya adalah wanita dan anak-anak.
Menurut kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serangan Israel di Gaza tengah telah menewaskan lebih dari 100 warga Palestina sejak malam Natal.
PBB juga menyebut Israel meminta beberapa warga untuk pindah ke sana.
Baca juga: Hamas Ledakkan Terowongan yang Dibuka Israel di Gaza, 8 Tentara Tewas
Warga Gaza bagian tengah menceritakan serangan udara yang mengguncang kamp pengungsian Nuseirat, Maghazi, dan Bureij.
"Pengebomannya sangat kuat," kata seorang warga bernam Radwan Abu Sheitta dari Buerij lewat panggilan telepon, dikutip dari Associated Press.
Militer Israel telah mengimbau warga pindah ke Deir al-Balah. PBB mengatakan area yang diminta ditinggalkan itu menjadi rumah bagi hampir 90.000 warga sebelum perang meletus.
Kemudian, area itu menjadi tempat pengungsian lebih dari 61.000 warga yang kebanyakan berasal dari Gaza utara.
(Tribunnews/Febri)