Menanggapi serangan yang terus berlanjut terhadap integritas Turki, Erdogan menekankan tekad negaranya untuk mengamankan masa depan kemerdekaannya.
Erdogan juga mendesak upaya terbaiknya untuk mempertahankan sikap tegas terhadap segala kegiatan yang membahayakan keamanan internal negara.
Sementara itu, Erdogan sempat mempertanyakan apakah keadilan dapat dicapai setelah seruan gencatan senjata ditolak.
Pasalnya, Amerika Serikat (AS) memveto resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.
“Pemerintahan Israel, yang mendapat dukungan tak tergoyahkan dari negara-negara Barat, melakukan kekejaman dan pembantaian yang mematikan di Gaza yang akan membuat semua umat manusia tersipu."
"Dunia yang adil mungkin terjadi, tetapi tidak dengan Amerika, karena Amerika memihak Israel,” kata Erdogan, Sabtu (9/12/2023), dilansir Al Jazeera.
“Mereformasi Dewan Keamanan PBB adalah suatu keharusan,” imbuhnya.
Baca juga: Presiden Kuba: Genosida oleh Negara Teroris Israel Adalah Penghinaan Bagi Seluruh Umat Manusia
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 20 orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam serangan mematikan tentara Israel di dekat Rumah Sakit Kota El Amal di Khan Younis.
Kementerian mengatakan 195 orang tewas dan 325 luka-luka dalam 24 jam terakhir.
Tentara Israel mengatakan mereka telah mencapai 200 sasaran di Gaza dari udara, darat, dan laut dalam 24 jam terakhir.
Enam warga Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Nur Shams di Kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki.
Sejumlah besar rumah tempat tinggal di Khan Younis telah hancur akibat serangan tentara Israel semalam.
Perwakilan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menulis kepada presiden DK PBB bahwa serangan Israel semakin meningkat sejak resolusi PBB disahkan.
Baca juga: Bertugas di Brigade Golani, Tentara Israel Nangis di Rapat Knesset: Kami Tak Punya Uang
Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, dilaporkan bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, di Washington, di mana mereka membahas sisa tawanan.