TRIBUNNEWS.com - Kantor Media Pemerintah Palestina di Gaza mengatakan Israel telah mencuri organ tubuh 80 jenazah para syuhada warga Palestina.
Menurut laporan tersebut, 80 jenazah itu diterima dalam kondisi sudah dimutilasi usai organ tubuhnya dicuri.
Dikutip dari Al Mayadeen, Israel menyerahkan 80 jenazah itu tanpa nama dan menolak menyebutkan secara spesifik di mana para korban diculik.
Aksi pencurian organ tubuh itu bukan kali pertama yang dilakukan Israel selama genosida terjadi, menurut pernyataan itu.
Kantor Media Pemerintah menggarisbawahi bahwa Israel telah terlibat dalam kejahatan berat, khususnya penculikan jenazah warga Palestina dan pencurian organ tubuh mereka.
Baca juga: Bertugas di Brigade Golani, Tentara Israel Nangis di Rapat Knesset: Kami Tak Punya Uang
Laporan tersebut, menuai tanggapan dari sejumlah pihak soal organisasi-organisasi internasional yang berada di Gaza.
Sejumlah pihak mengkritik "sikap diam organisasi-organisasi internasional yang ada di Gaza, termasuk Komite Internasional Palang Merah, terhadap kejahatan Israel."
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Mohammed Yousef El-Najr di Kota Rafah, Marwan Al-Hams, mengatakan pihaknya mendapat informasi dari PBB soal pengembalian 80 jenazah syuhada oleh Israel.
Menurut Al-Hams, kondisi jenazah-jenazah itu beragam saat diterima.
"Jenazah tiba di dalam wadah, ada yang utuh, ada yang sudah hancur, dan ada yang sudah membusuk," ungkap dia.
Jaringan berita Quds melaporkan 80 jenazah itu akan dimakamkan di kuburan massal.
Sementara itu, Israel masih belum mengomentari tuduhan tersebut.
Bulan lalu, Euro-Med Human Rights Monitor menyerukan pembentukan komite investigasi internasional yang independen terhadap dugaan pencurian organ tubuh.
Euro-Med Monitor telah mendokumentasikan penyitaan puluhan jenazah oleh pasukan Israel dari Kompleks Medis Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Haza utara.