News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bikin Kiev dan Kharkiv Remuk, Begini Dahsyatnya Kekuatan Rudal Hipersonik Khinzal Rusia

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dampak dari serangan rudal terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota Ukraina, Keiv, pada 2 Januari 2024. Moskow menembakkan rudal hipersonik Kinzhal yang diluncurkan dari udara pada Selasa dini hari. Serangan Rusia itu menargetkan Kiev sebagai sasaran utama, menurut kepala departemen Angkatan Udara Ukraina.

Bikin Kiev dan Kharkiv Remuk, Begini Dahsyatnya Kekuatan Rudal Hipersonik Khinzal Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Dua kota utama di teritoral Ukraina, Kiev (ibu kota negara, dan Kharkiv dilaporkan mengalami kerusakan parah karena ledakan serangan rudal hipersonik Khinzal oleh Rusia, Selasa (2/1/2024) dini hari.

Kepala Angkatan Udara Ukraina, Letnan Jenderal Mykola Oleschuk dalam sebuah pernyataan menyebut, arah utama serangan Rusia ini adalah ibu kota Ukraina.

Moskow disebutkan menembakkan sebanyak 10 rudal hipersonik Khinzal dalam serangan yang didahului oleh penyerbuan drone ke wilayah udara Ukraina.

Baca juga: Ibu Kota Ukraina Bermandi Cahaya Bom, Rusia Luncurkan Serangan 10 Rudal Hipersonik Kinzhal ke Kiev

“Fasilitas infrastruktur penting, fasilitas industri, sipil dan militer diserang,” kata Letnan Jenderal Mykola Oleschuk.

Dalam video serangan rudal Rusia yang beredar di media sosial, ledakan rudal hipersonik Kinzhal Rusia ini membuat Kiev bermandikan cahaya.

Rudal dikabarkan diluncurkan Rusia melalui Jet Tempur MIG-31 yang diketahui mampu membawa amunisi berhulu ledak nuklir.

Melaju 10 Kali Kecepatan Suara

Kremlin menyebut rudal hipersonik Kinzhal, yang juga dikenal dengan julukan "Killjoy" oleh NATO, sebagai peluru hipersonik dan tak terhentikan.

Rudal tersebut, kata militer Rusia, memiliki jangkauan hingga 1.240 mil dan dapat melaju dengan kecepatan hingga 10 kali kecepatan suara.

Kinzhal diperkenalkan oleh Putin pada tahun 2018 sebagai bagian dari rangkaian senjata “generasi berikutnya”.

Namun para pakar Barat mengatakan, pelabelan rudal hipersonik oleh Moskow menyesatkan.

Barat juga menilai Moskow terlalu berlebihan soal kemampuan rudal hipersonik Kinzhal.

Analis militer Barat juga menyebut, kemungkinan rudal tersebut tidak kebal terhadap pertahanan udara seperti yang selama ini diklaim, sebuah hal yang belakangan dibuktikan Rusia dengan ledakan dahsyat di Kiev, Selasa dini hari tadi.

Baca juga: Ngeri, Rusia Kini Mampu Luncurkan Rudal Hipersonik Kinzhal ke Ukraina Cuma Pakai Jet Sukhoi Su-34

Kementerian Pertahanan Rusia merilis video yang memperlihatkan jet tempur MiG-31 K milik Rusia membawa rudal Kinzhal saat latihan militer, 19 Februari 2022. (HANDOUT / RUSSIAN DEFENCE MINISTRY / AFP)

Serangan rudal ini secara cepat menjadi ciri rutin serangan rudal Rusia ke Ukraina, tak lama setelah Kremlin melancarkan invasi besar-besaran ke negara tersebut pada Februari 2022.

Namun pada bulan Oktober, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Kinzhal “secara efektif masih dalam tahap uji operasional, dengan kinerjanya di Ukraina hingga saat ini buruk.”

"Di atas kertas, senjata ini masih “sangat mumpuni,” namun “hampir pasti perlu ada perbaikan signifikan dalam cara Rusia menggunakannya” agar bisa menggunakannya sesuai rancangan," kata pemerintah Inggris.

Atas bukti serangan terbaru Rudal Hipersonik Kinzhal ke Kive ini, Rusia sepertinya menerima saran dari Inggris dengan menyempurnakan bom berkecepatan tinggi tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini