News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Mau Usir Warga Palestina di Gaza ke Tengah Afrika, Tel Aviv Bahas Rencana Relokasi ke Kongo

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penduduk kamp pengungsi Bureij tiba di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah menyusul perintah evakuasi, pada 22 Desember 2023,

Israel Mau Usir Warga Palestina di Gaza ke Tengah Afrika, Tel Aviv Bahas Rencana Relokasi dengan Kongo

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel dilaporkan menggelar pembicaraan dengan sejumlah negara untuk mewujudkan rencana relokasi paksa warga Palestina yang berada di Gaza, pasca-perang IDF melawan Hamas.

Laporan Times of Israel mengutip laporan Khaberni, Rabu (3/1/2024) menyebut kalau pihak berwenang di Tel Aviv mengadakan pembicaraan rahasia dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo untuk merelokasi penduduk Gaza pasca-perang.

Baca juga: Pengusiran Warga Gaza Dimulai, Israel Tekan Mesir Terima Pengungsi dengan Imbalan Penghapusan Utang

Kongo, sebelumnya bernama Zaire antara tahun 1971 hingga 1997, adalah sebuah negara di Afrika Tengah.

Posisi negara ini memang berada di tengah-tengah benua Afrika.

"Negara ini berbatasan dengan Republik Afrika Tengah dan Sudan Selatan di sebelah utara; Uganda, Rwanda, Burundi, dan Tanzania di timur; Zambia dan Angola di selatan; dan Republik Kongo di Barat."

"Berdasarkan wilayah, Kongo menjadi negara terbesar ke-2 di Afrika dan terbesar ke-11 di dunia. Dengan populasi sekitar 108 juta, Republik Demokratik Kongo adalah negara berpenduduk resmi berbahasa Prancis terpadat di dunia," tulis penjelasan Wikipedia terkait Kongo.

Warga Palestina di Jalur Gaza harus mengungsi dari timur ke barat Khan Younis, atas perintah Israel selama pemboman yang mereka lakukan terhadap sasaran warga sipil pada 2 Desember 2023. (AP via Middle East Eye)

Berdalih Alasan Kemanusiaan

Israel tidak menyebut pemindahan warga Palestina di Gaza sebagai relokasi paksa alias pengusian.

Alih-alih demikian, Israel memilih diksi 'humanitarian emigration’ , migrasi kemanusiaan, perpindahan penduduk demi kemanusiaan.

Mengutip pernyataan Menteri Intelijen Israel, Gilad Erdan, wacana ini menyarankan penduduk sipil Gaza pindah dari wilayah kantung yang bertahun-tahun dalam pengepungan tentara pendudukan.

Israel beralasan, warga Gaza akan hidup hanya bergantung pada bantuan kemanusiaan setelah perang.

Dia menambahkan bahwa pasca-perang, dengan hipotesis Hamas diberangus, tidak akan ada pemerintah kota, dan 60 persen lahan pertanian di wilayah tersebut akan menjadi zona penyangga keamanan.

Sebanyak 70 warga Palestina yang berlindung di kamp pengungsi al-Maghazi di Gaza tewas dihujani rudal Israel, Minggu, 24 Desember 2023. (Al Jazeera)

AS Marah ke Israel: Menghasut dan Tidak Bertanggung Jawab 

Amerika Serikat (AS) secara resmi menolak pernyataan menteri Israel baru-baru ini yang menyerukan relokasi warga Palestina.

Juru bicara AS Matthew Miller menyebut pernyataan tersebut sebagai "menghasut dan tidak bertanggung jawab," lapor Khaberni.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini