Israel Mau Usir Warga Palestina di Gaza ke Tengah Afrika, Tel Aviv Bahas Rencana Relokasi dengan Kongo
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel dilaporkan menggelar pembicaraan dengan sejumlah negara untuk mewujudkan rencana relokasi paksa warga Palestina yang berada di Gaza, pasca-perang IDF melawan Hamas.
Laporan Times of Israel mengutip laporan Khaberni, Rabu (3/1/2024) menyebut kalau pihak berwenang di Tel Aviv mengadakan pembicaraan rahasia dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo untuk merelokasi penduduk Gaza pasca-perang.
Baca juga: Pengusiran Warga Gaza Dimulai, Israel Tekan Mesir Terima Pengungsi dengan Imbalan Penghapusan Utang
Kongo, sebelumnya bernama Zaire antara tahun 1971 hingga 1997, adalah sebuah negara di Afrika Tengah.
Posisi negara ini memang berada di tengah-tengah benua Afrika.
"Negara ini berbatasan dengan Republik Afrika Tengah dan Sudan Selatan di sebelah utara; Uganda, Rwanda, Burundi, dan Tanzania di timur; Zambia dan Angola di selatan; dan Republik Kongo di Barat."
"Berdasarkan wilayah, Kongo menjadi negara terbesar ke-2 di Afrika dan terbesar ke-11 di dunia. Dengan populasi sekitar 108 juta, Republik Demokratik Kongo adalah negara berpenduduk resmi berbahasa Prancis terpadat di dunia," tulis penjelasan Wikipedia terkait Kongo.
Berdalih Alasan Kemanusiaan
100 Soal Cerdas Cermat Pengetahuan Umum SMA Lengkap Kunci Jawaban Soal Lomba - Tribunpontianak.co.id
Jelang Invasi Israel ke Rafah, Israel Rencanakan Usir Warga Gaza ke Pulau Kemanusiaan di Gaza Tengah
Israel tidak menyebut pemindahan warga Palestina di Gaza sebagai relokasi paksa alias pengusian.
Alih-alih demikian, Israel memilih diksi 'humanitarian emigration’ , migrasi kemanusiaan, perpindahan penduduk demi kemanusiaan.
Mengutip pernyataan Menteri Intelijen Israel, Gilad Erdan, wacana ini menyarankan penduduk sipil Gaza pindah dari wilayah kantung yang bertahun-tahun dalam pengepungan tentara pendudukan.
Israel beralasan, warga Gaza akan hidup hanya bergantung pada bantuan kemanusiaan setelah perang.
Dia menambahkan bahwa pasca-perang, dengan hipotesis Hamas diberangus, tidak akan ada pemerintah kota, dan 60 persen lahan pertanian di wilayah tersebut akan menjadi zona penyangga keamanan.
AS Marah ke Israel: Menghasut dan Tidak Bertanggung Jawab
Amerika Serikat (AS) secara resmi menolak pernyataan menteri Israel baru-baru ini yang menyerukan relokasi warga Palestina.
Juru bicara AS Matthew Miller menyebut pernyataan tersebut sebagai "menghasut dan tidak bertanggung jawab," lapor Khaberni.