Kecaman AS itu merujuk pada pernyataan yang dibuat oleh menteri Israel, Tsilah Smotrich dan Itamar Ben Gvir, yang mendesak kembalinya pemukim Yahudi ke Gaza setelah agresi militer IDF saat ini.
Menteri kabinet perdana menteri Benjamin Netanyahu itu juga mendorong warga Palestina untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Saat konferensi pers, Miller menekankan kalau pemerintah Israel, termasuk Netanyahu, telah berulang kali memberi tahu AS kalau pernyataan ini tidak mencerminkan posisi resmi pemerintah Israel.
Lebih lanjut, Miller menggarisbawahi kalau AS menganggap "Gaza sebagai tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina."
Pengusiran Warga Gaza dan Keselamatan Warga Israel
Pernyataan ini direspons Menteri Keamanan Nasional Israel Ben Gvir.
Dalam pernyataan di akun resminya di X, dulu Twitter, Gvir menyatakan kalau dia mengapresiasi AS, namun Israel bertekad untuk memprioritaskan kepentingan terbaiknya sendiri.
"Dia beralasan kalau migrasi ribuan warga Palestina akan menjamin keselamatan sisa hidup warga Israel di jalur tersebut dan melindungi Pasukan Pendudukan Israel (IOF)," kata laporan Al-Mamlaka TV.
Pada 2005 silam, Israel menarik IDF dan hampir 8.000 pemukim dari Jalur Gaza sebagai bagian dari rencana penarikan sepihak yang disampaikan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon.
100 Soal Cerdas Cermat Pengetahuan Umum SMA Lengkap Kunci Jawaban Soal Lomba - Tribunpontianak.co.id
Jelang Invasi Israel ke Rafah, Israel Rencanakan Usir Warga Gaza ke Pulau Kemanusiaan di Gaza Tengah
“Mendorong migrasi penduduk Gaza akan memungkinkan kami mengisi kembali wilayah perbatasan dan bekas blok pemukiman Gush Katif di Gaza,” kata Gvir
Seruannya muncul sehari setelah pernyataan serupa dari Menteri Keuangan Israel Tsilah Smotrich, yang mengatakan kalau pemukim Yahudi harus kembali ke Jalur Gaza setelah perang, dan warga Palestina di wilayah tersebut harus didorong untuk bermigrasi ke negara lain.
(oln/jn/*)