Direktur Riset di Arab Center Washington DC, Imad Harab menyampaikan kepada Aljazeera bahwa tewasnya Arouri menyebabkan eskalasi konflik yang berbahaya.
Dia menyebut beberapa poin penyebabnya seperti Israel baru pertama kali menyerang Hamas di luar wilayah Palestina sejak perang pertama kali pecah pada 7 Oktober 2023 lalu.
Selain itu, di sisi lain, Imad menyebut Beirut merupakan kawasan pusat operasi dari Hizbullah.
"Serangan ini juga dimaksudkan sebagai kepada kepada Hizbullah bahwa Israel dapat menjangkau siapa saja, dimana saja di Lebanon," ujar Harb.
Baca juga: Israel Ubah Strategi Perang Lawan Hamas, Tarik Tank dan Sebagian Pasukan dari Gaza
Di sisi lain, Harb menilai serangan ke Beirut sehingga menewaskan Arouri merupakan pencapaian kemenangan bagi Israel usai sulit untuk menang di Gaza.
Dia menduga Israel merasa meraih kemenangan dengan membunuh para pimpinan Hamas.
"Sejauh ini, Isrel belum bisa menyebut kemenangan di Gaza, jadi membunuh para pemimpin Hamas adalah sebagian dari sesuatu yang ingin mereka lakukan."
"Ini adalah sebuah pencapaian bagi tentara Israel dan para politisi Israel," jelasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel