TRIBUNNEWS.COM - Warga Korea Selatan digegerkan dengan insiden penikaman terhadap Lee Jae-Myung, figur oposisi di Korea Selatan pada pagi hari, Selasa (02/01/2023)
Lee Jae-myung ditikam saat melakukan kunjungannya ke Busan, Korea Selatan, pada Selasa (2/1/2024) pagi.
Saat itu, Lee Jae-myung tengah mengunjungi lokasi bandara baru di Gadeok-do, sebuah pulau lepas pantai kota pelabuhan.
Pada pukul 10.27 waktu setempat, tiba-tiba seorang pria tak dikenal menyerang leher bagian kiri Lee Jae-myung saat sesi tanya jawab dengan wartawan.
Insiden ini terjadi beberapa bulan sebelum Pemilihan Umum 2024 di Korea Selatan.
Pelaku pun segera ditangkap di tempat kejadian.
Baca juga: Mengapa Politisi Sering Ditikam di Korea Selatan?
Lee mengalami luka tusukan sepanjang 1 cm dan segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit dalam keadaan sadar, seperti dilaporkan oleh BBC.
Pelaku merupakan seorang pria berusia antara 60-an atau 70-an tahun, yang kabarnya mendekati Lee dengan maksud meminta tanda tangan sebelum tiba-tiba menyerangnya.
Menanggapi serangan tersebut, kepolisian Korea pun bergerak cepat.
Dikutip Tribunnews dari JTBC, pada hari Rabu (3/1/2023) Kepolisian Busan melakukan pencarian dan penyitaan rumah dan tempat kerja Kim, sang tersangka yang menusuk Lee Jae-myung.
Kepolisian Busan sendiri telah menerima surat perintah dari pengadilan pada pagi hari dan langsung mengamankan data terkait dari kantor properti yang dioperasikan oleh Tuan Kim dan rumahnya sejak sore.
Melalui penggeledahan, pemeriksaan, dan interogasi dari pihak kepolisian, sejumlah fakta pun terkuak dari pelaku.
Kim diketahui mengakui perbuatannya dalam pemeriksaan polisi sebagai upaya pembunuhan yang sengaja ia lakukan.
Selain itu, terkuak pula bahwa Kim merupakan anggota aktif Partai Demokrat di mana Lee Jae-myung adalah pemimpinnya.