TRIBUNNEWS.COM - Ribuan orang berkumpul untuk menghadiri pemakaman wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri di Beirut.
Peti mati Arouri yang dibungkus menggunakan bendera Palestina dan Hamas, dibawa ke masjid di Beirut untuk disalatkan.
Dari masjid, jenazah Arouri dibawa ke Pemakaman Martir Palestina.
Senapan otomatis Arouri diletakkan di peti matinya pada saat ibadah.
Pejabat Palestina, termasuk pejabat tinggi Hamas, Moussa Abu Marzouk, serta perwakilan beberapa kelompok politik Lebanon menghadiri pemakaman tersebut.
Orang-orang mencoba menyentuh peti mati Arouri yang dikelilingi anggota Hamas.
Pembunuhan Arouri di Beirut "adalah bukti pola pikir berdarah (Israel)" kata pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pidato yang disiarkan saat pemakaman, dikutip dari AP News.
Baca juga: 51 Perempuan Gaza Ditahan oleh Israel, Termasuk Lansia dan Anak-anak
Al-Arouri adalah pejabat paling senior Hamas di Lebanon.
Dia juga merupakan pejabat paling senior Hamas yang dibunuh oleh Israel sejak dimulainya perang di Gaza.
Seorang pejabat Hamas mengatakan dia juga "berperan penting dalam negosiasi" yang dilakukan oleh Qatar dan Mesir mengenai hasil perang Gaza dan pembebasan sandera Israel yang ditahan Hamas.
Israel membunuh al-Arouri dalam serangan pesawat tak berawak di ibu kota Lebanon, Beirut, pada Selasa (2/1/2024).
Meskipun Israel tidak mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, serangan tersebut memiliki ciri-ciri serangan Israel, dikutip dari Al Arabiya.
Baik Hamas maupun kelompok militan Hizbullah Lebanon, langsung menyalahkan Israel.
Reuters melaporkan, Israel tidak membenarkan atau membantah melakukan pembunuhan tersebut.