TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kereta komuter dibakar di Bangladesh menjelang pemilihan umum yang akan digelar hari Minggu (7/1/2024).
Insiden yang menewaskan 4 orang tersebut terjadi pada hari Jumat (5/1/2024).
Sebagian besar partai oposisi memboikot pemilu tersebut, yang mana Perdana Menteri Sheikh Hasina diperkirakan akan memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut, dikutip dari BBC.
Polisi menangkap 7 anggota partai oposisi yang diduga melakukan dugaan serangan pembakaran sebelum pemilu di kereta komuter.
Adapun 7 anggota partai oposisi tersebut di tangkap di ibu kota Bangladesh pada Sabtu pagi waktu setempat.
Dari 7 anggota partai opisisi, satu di antaranya adalah seorang pejabat senior BNP, Nabiullah Nabi.
Menurut juru bicara kepolisian Metropolitan Dhaka, Faruk Hossain, Nabi merupakan dalang dan yang mendanai serangan tersebut.
Kebakaran kereta tersebut juga mengakibatkan 8 orang penumpang mengalami luka parah.
“Kedelapan orang tersebut, termasuk dua anak, mengalami luka bakar pada saluran pernafasannya,” kata Dr Samanta Lal Sen dari rumah sakit spesialis luka bakar milik negara di ibu kota, dikutip dari Al Jazeera.
14 TPS di Bangladesh juga Dibakar
Tidak hanya kereta komuter, 14 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Bangladesh juga dibakar.
Baca juga: Akankah Bangladesh Kembali Gelar Pemilu Sepihak?
Insiden ini terjadi beberapa jam setelah pembakaran kereta komuter.
Pada hari Sabtu, pihak kepolisian mengatakan pelaku pembakaran tak dikenal membakar setidaknya 5 Sekolah Dasar (SD), termasuk 4 TPS.
Saat ini, pihak kepolisian sedang menyelidiki kebakaran di Gazipur, di pinggiran ibu kota, Dhaka, yang diduga dilakukan pada tengah malam.
“Kami telah mengintensifkan patroli dan tetap waspada,” kata kepala polisi Gazipur Kazi Shafiqul Alam.
KPU telah meminta pihak berwenang meningkatkan keamanan di sekitar TPS.
Sementara dalam 2 hari terakhir, para pelaku pembakaran dilaporkan juga menyerang TPS di distrik timur laur Moulvibacar dan Habiganj.
Pada Kamis Malam, polisi di distrik pesisir Khulna menangkap dua orang yang diduga akan melakukan aksi pembakaran sebuah sekolah yang dijadikan TPS.
Pagi harinya, pihak kepolisian juga berhasil menggagalkan upaya pembakaran di sebuah sekolah dasar di daerah sekitar.
Partai opisisi, BNP yang dipimpin oleh Khaleda Zia telah memboikot pemilu tersebut.
Ia dan partai oposisi lainnya mengatakan pemilu tersebut dimaksudkan untuk memperkuat kekuasaan Perdana Menteri Hasina.
Perdana Menteri Hasina sebelumnya juga telah menjabat selama 4 kali berturut-turut.
Oleh karena itu, hal tersebut ditentang oleh banyak pihak.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Bangladesh