Pada September 2023, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melantik Umerov untuk menggantikan Menteri Pertahanan sebelumnya, Oleksii Reznikov.
Reznikov mengundurkan diri setelah muncul skandal kenaikan harga pasokan pangan dan rendahnya kualitas jaket militer Ukraina.
Dia secara personal tidak terlihat dalam skandal itu. Namun, dia tetap memutuskan mundur karena mengaku gagal menangani skandal itu.
Sejumlah pejabat di tempat rekrutmen personel militer dipecat oleh Zelensky pada bulan Agustus 2023.
Mereka diduga menerima suap dari warga Ukraina yang ingin menghindari pertempuran.
Zelensky kemudian menyebutkan transparansi dalam pembelian senjata akan menjadi salah satu tugas Umerov.
Di tengah skandal korupsi besar ini, pebisnis Ukraina bernama Hrykevych dilaporkan ditahan karena diduga melakukan tindak penyuapan.
Dia dikabarkan menawarkan uang suap senilai 500 ribu dolar AS kepada pejabat Biro Investigasi Negara guna mengembalikan aset perusahaannya yang disita dalam penyelidikan.
Baca juga: Miliarder Rusia Melawan, Banknya Dicaplok Ukraina Hanya Dihargai Rp 309
Risiko korupsi dalam mobilisasi
Komite Kebijakan Antikorupsi Ukraina menyinggung risiko korupsi dalam RUU mobilisasi warga negara.
Risiko itu disampaikan oleh kepala komite itu, Anastasiia Radina.
Menurut Radina, parlemen Ukraina tak pernah mengakui adanya keharusan untuk melakukan mobilisasi.
Sebelumnya, pemerintah telah mengajukan RUU itu kepada parlemen tanggal 25 Desember 2023.
Di dalamnya ada rencana kebijakan wajib militer selanjutnya dan mengetatkan aturan guna mengurangi jumlah warga yang menolak wajib militer.
Adanya keberatan atas RUU itu juga disampaikan oleh Asosiasi Bisnis Eropa.