Serangan itu terjadi setelah berminggu-minggu berkonsultasi dengan sekutu. Pada hari Rabu, Jenderal Charles Q. Brown Jr., ketua Kepala Staf Gabungan, berbicara melalui telepon dengan timpalannya dari Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin, untuk membahas serangan tersebut, kata para pejabat pertahanan.
Serangan pada Kamis malam adalah serangan terbesar AS terhadap Houthi dalam hampir satu dekade. Pada tahun 2016, Amerika Serikat menyerang tiga lokasi rudal Houthi dengan rudal jelajah Tomahawk setelah Houthi menembaki kapal Angkatan Laut dan kapal komersial. Serangan Houthi berhenti setelahnya.
(Sumber: Al Jazeera, The New York Times)