Putin Sebut Oreshnik Meluncur Seperti Meteor, Ini Target Selanjutnya di Ukraina
Target apa pun di bumi ini akan dengan mudah dihantam, meskipun dijaga dengan persenjataan lengkat.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya sedang mencari target yang digunakan untuk serangan rudal hipersonik terbarunya, Oreshnik.
Dalam pertemuan puncak Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di ibu kota Kazakhstan, Astana pada Kamis (28/11/2024) Putin mengatakan bahwa rudal terbarunya tersebut memiliki kecepatan bak meteor.
Menurutnya, target apa pun di bumi ini akan dengan mudah dihantam, meskipun dijaga dengan persenjataan lengkat.
Baca juga: Rudal Oreshnik: Senjata Hipersonik Rusia dalam Konflik Ukraina
“Ini seperti meteorit yang jatuh. Kita tahu dari sejarah di mana meteorit jatuh dan apa akibatnya, bisa membentuk seperti danau," kata Putin.
Ia menyebutkan, Moskow sudah memiliki beberapa rudal semacam itu dan telah memulai produksi massal sistem senjata canggih tersebut.
Sistem Oreshnik juga memiliki lusinan hulu ledak homing yang mampu menghantam target sambil melaju sepuluh kali lebih cepat dari kecepatan suara, kata Putin.
Serangan besar-besaran dengan rudal semacam itu akan sebanding dengan ledakan nuklir, imbuhnya.
"Apa pun yang berada di pusat serangan akan hancur menjadi partikel-partikel elementer, berubah menjadi debu," kata presiden dikutip dari Russia Today.
Militer Rusia tengah memilih target untuk serangan Oreshnik yang potensial, Putin memperingatkan.
Sistem itu dapat digunakan sebagai balasan terhadap "rezim Kiev" jika serangan Ukraina terhadap Rusia menggunakan rudal jarak jauh dan data yang disediakan Barat terus berlanjut.
Baca juga: Apa yang Bisa Diketahui Soal Rudal Hipersonik Rusia Oreshnik? Terbang 10 Kali Kecepatan Suara
Target-target ini dapat mencakup "pusat-pusat pengambilan keputusan" Ukraina serta fasilitas militer dan industri, kata Putin.
Minggu lalu, Rusia mengerahkan sistem rudal Oreshnik untuk menyerang sebuah pabrik senjata besar di kota Dnepropetrovsk, Ukraina (juga dikenal sebagai Dnepr di Ukraina), sebagai bagian dari apa yang disebut sebagai uji coba tempur.
Menurut Putin, serangan itu merupakan respons terhadap "tindakan agresif anggota NATO" yang mendukung Kiev.
Militer Ukraina baru-baru ini melancarkan beberapa serangan terhadap target di wilayah Bryansk dan Kursk Rusia, menggunakan ATACMS buatan AS serta rudal Storm Shadow/SCALP buatan Inggris-Prancis.