News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Bersumpah Serang Pangkalan Militer AS & Inggris jika Keduanya Terus Gempur Yaman

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejabat Houthi mengumumkan adanya serangan AS dan Inggris ke Yaman, Jumat, (12/1/2024).

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman bersumpah akan menyerang seluruh pangkalan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Timur Tengah jika kedua negara itu terus menggempur Yaman.

Brigjen Abdullah bin Amer, salah satu pejabat tinggi Houthi, mengatakan AS dan Inggris akan membayar mahal serangan ke Yaman.

Sebelumnya, AS dan Inggris melancarkan serangan ke Yaman pada Jumat, (12/1/2024), dini hari waktu setempat.

“Washington dan London harus mengakui tanggung jawab mereka karena memperburuk situasi di Laut Merah, dan militerisasi perairan itu,” ujar bin Amer saat diwawancarai Al Jazeera, dikutip dari Mehr News.

“Keduanya harus siap membayar mahal, dan menanggung semua dampak merugikan dalam agresi secara terbuka ini.”

Bin Amer juga memperingatkan AS dan Inggris untuk tidak meneruskan serangan ke Yaman.

“Kami (Angkatan Bersenjata Yaman) akan menargetkan pangkalan militer mereka di seluruh kawasan itu (Timur Tengah) jika AS dan Inggris meningkatkan serangan [terhadap Yaman]," kata bin Amer.

Dia mengatakan ledakan terjadi di sejumlah kota di Yaman, termasuk di Ibu Kota Sanaa dan kota pelabuhan Hudaydah.

Kata dia, pasukan Yaman akan membalas serangan itu.

“Kami akan meneruskan operasi kami di Laut Merah hingga agresi Israel ke Gaza berakhir,” ujarnya.

Adapun serangan AS dan Inggris itu adalah serangan udara dan serangan yang dillancarkan dari kapal perang serta kapal selam.

Baca juga: Hamas dan Hizbullah Kutuk Serangan Udara AS-Inggris ke Houthi Yaman, Tewaskan 5 Orang

“Agresi Amerika-Zionis-Inggris terhadap Yaman dengan melancarkan sejumlah serbuan ke Ibu Kota Sanaa, Hudaydah, Saada, dan Dhamar,” kata pejabat Houthi bernama Abdul Qader al-Mortada di media sosial X.

Adanya serangan itu dikonfirmasi oleh Presiden AS Joe Biden. Dia menyebut serangan itu dilancarkan oleh AS dan Inggris dengan bantuan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.

Biden mengaku tak akan ragu-ragu melancarkan serangan lainnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini