TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Amerika Serikat (AS) telah berbicara dengan Israel tentang transisi ke operasi intensitas rendah di Gaza.
Gedung Putih mengatakan, “ini adalah waktu yang tepat” bagi Israel untuk mengurangi intensitas perangnya di Gaza.
Pernyataan AS ini memperlihatkan semakin besarnya perbedaan pendapat di antara sekutu dekatnya.
Sebab, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk terus mengerahkan kekuatan penuh sampai Hamas hancur dan semua tawanan dibebaskan.
“Kami yakin ini saat yang tepat untuk transisi tersebut, dan kami sedang berbicara dengan mereka untuk melakukan hal tersebut,” ujar John Kirby, Senin (15/1/2024), dikutip dari Al Jazeera.
AS Masih Berupaya Pulangkan Sandera
Presiden AS Joe Biden mengatakan, pada hari ke-100 sejak 7 Oktober, AS masih berupaya untuk memulangkan lebih dari 100 sandera, termasuk enam orang Amerika, yang masih disandera oleh Hamas di Gaza.
“Keluarga mereka hidup dalam penderitaan, dan pada saat yang sama, mereka ada di garis depan pikiran saya sebagai tim keamanan nasional dan saya telah bekerja tanpa henti untuk mencoba untuk menjamin kebebasan mereka," ujarnya, Minggu (14/1/2024), dilansir The Times of Israel.
Joe Biden mengatakan, pemerintahannya telah menjalankan diplomasi agresif untuk memulangkan para sandera, dan memuji kesepakatan pada akhir November 2023 yang membebaskan lebih dari 100 dari 240 sandera Hamas.
“Saya tidak akan pernah melupakan kesedihan dan penderitaan yang saya dengar dalam pertemuan saya dengan keluarga para sandera Amerika,” kata Joe Biden.
“Tidak seorang pun harus menanggung bahkan satu hari pun dari apa yang telah mereka lalui, apalagi 100 hari."
Baca juga: Israel Ngeyel, Netanyahu Disebut Beri Joe Biden Jari Tengah, AS Makin Frustrasi & Jengkel
“Pada hari yang mengerikan ini, saya sekali lagi menegaskan kembali janji saya kepada semua sandera dan keluarga mereka, kami bersama Anda. Kami tidak akan pernah berhenti berupaya untuk memulangkan warga Amerika,” lanjutnya.
Senada dengan Biden, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga bersumpah bahwa AS tidak akan beristirahat sampai semua sandera yang tersisa kembali ke rumah.
“100 hari penahanan di Gaza terlalu lama,” ungkap Blinken, Minggu.
“Amerika Serikat tidak akan beristirahat sampai semua sandera yang tersisa, termasuk enam orang Amerika, dipertemukan kembali dengan orang yang mereka cintai," jelasnya.