TRIBUNNEWS.COM -- Merasa tak aman lagi tinggal di Beirut, sebagian para pemimpin militan Hamas dikabarkan telah meninggalkan ibukota Lebanon tersebut.
Israel sebelumnya telah membunuh orang penting Hamas Saleh Al Arouri dalam sebuah penyerbuan drone di sebuah daerah di Beirut.
Mata-mata Israel diduga berkeliaran di Beirut sehingga kota tersebut sudah tidak aman lagi bagi para pejuang Hamas tersebut.
Baca juga: Perang Hamas-Israel Memasuki ke-100 Hari, Hampir 24.000 Tewas, 60.000 Terluka
Mereka kabur untuk menghindari serangan pasukan zionis.
KAN News melaporkan Minggu malam, mengutip sumber di Hamas menyebutkan para pejuang tersebut mengambil langkah tersebut untuk memastikan keamanan mereka.
Ia tewas bersama setidaknya lima orang lainnya dalam dugaan serangan pesawat tak berawak Israel di pinggiran selatan Beirut.
Arouri dituding Israel sebagai salah satu perencana utama pembantaian Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Menurut laporan KAN, pejabat Hamas meninggalkan Lebanon dan segera dideportasi ke Suriah dan Turki.
Selain itu, pemimpin senior Ghazi Hamad dilaporkan telah melarikan diri ke Qatar dan belum kembali ke Lebanon sejak pembunuhan Arouri.
Sementara Israel juga menangkap saudara perempuan Saleh al-Arouri, Dalal dan Fatima al-Arouri, dari rumah mereka di al-Bireh dan Aroura di Tepi Barat, menurut laporan Palestina.
Baca juga: 100 Hari Perang, 3 Sandera Israel Muncul di Video Hamas: Hentikan Kegilaan Ini
Tentara Israel atau IDF menuding keduanya menyebarkan hasutan.
Israel saat ini sedang memburu para pemimpin Hamas. Selama peperangan di Gaza, Zionis mengklaim telah membunuh sejumlah dedengkot pejuang Hamas.
Hizbullah Siap Menyerang
Sementara dari arah utara, militan Hizbullah menyatakan tetap akan melakukan penyerangan terhadap negara zionis.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah menegaskan pihaknya akan terus melakukan penyerangan terhadap Israel jika negara yahudi itu melakukan penyerangan terhadap Lebanon.
"Jika musuh (Israel) berpikir untuk melancarkan perang melawan Lebanon, maka perjuangan kita akan terjadi tanpa batas, tanpa aturan. Dan mereka (Israel) tahu apa yang saya maksud," tegas Nasrallah baru-baru ini, dikutip dari TIMES.
Nasrallah menegaskan tidak takut perang dan tidak akan ragu untuk menghadapi Israel.