Seratus Hari Tentara Israel Gempur Gaza, 90 Persen Pimpinan dan Pasukan Hamas Masih Hidup
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengutip perkiraan tentara Israel (IDF), melaporkan kalau Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas di Jalur Gaza masih cenderung utuh dan solid dalam rentang 100 hari agresi militer dan bombardemen IDF di Gaza.
Laporan tersebut menekankan kalau Hamas tidak kehilangan aspek pemimpinnya, dan mayoritas pejuangnya masih hidup setelah 100 hari perang.
Baca juga: Habiskan Rp 915 T di Gaza Lawan Hamas, Israel Malah Bikin Brigade Jenin Makin Galak di Tepi Barat
Surat kabar tersebut mengklaim, sekitar 9.000 pejuang Hamas telah dibunuh oleh tentara Israel selama pertempuran di Gaza, termasuk hampir 50 komandan tempur sayap militer mereka, Brigade Al-Qassam.
"Brigade tersebut berjumlah sekitar 30.000 pejuang pada malam sebelum pecah perang Gaza– dan data tentara IDF menunjukkan kalau sekitar 21.000 pejuang (Hamas) masih hidup,” tambah surat kabar Israel tersebut, mengutip perkiraan tentara Israel.
Baca juga: Brigade Al-Qassam Kirim Pesan ke Keluarga Tawanan Israel: Banyak Sandera Tak Diketahui Nasibnya
Kurang dari 10 Persen
Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam – sayap militer Hamas – mengatakan dalam pidatonya di televisi pada Minggu (14/1/2023) kalau klaim IDF adalah rekaan yang sama sekali salah.
“Prakiraan pencapaian yang diumumkan musuh (…) adalah ejekan bagi kami, dan akan tiba saatnya kami akan melakukan hal yang sama, membuktikan bahwa klaim ini salah dan cacat,” kata dia.
Abu Obeida juga menegaskan kembali kalau pejuang Perlawanan Palestina “telah menimbulkan, dan terus menimbulkan, kerugian besar dan kerugian besar pada mereka, melebihi apa yang diderita pendudukan pada tanggal 7 Oktober.”
Al-Jazeera mengutip laporan media yang mengatakan bahwa, menurut sumber yang dekat dengan pimpinan politik Hamas, “total kerugian di antara anggota Brigade Qassam kurang dari 10 persen.”
Di antara komandan militer paling terkemuka yang pembunuhannya diumumkan oleh Brigade Qassam selama Operasi Banjir Al-Aqsa adalah Ayman Nofal – anggota Dewan Militer Umum dan komandan Brigade Pusat, dan Ahmed Al-Ghandour, anggota Militer Dewan dan komandan Brigade Utara.
Gerakan ini juga berduka atas kematian Wael Rajab, syahid Raafat Salman, dan Ayman Siam. Ketiganya adalah pemimpin pasukan tempur di Gaza.
Menurut jumlah korban resmi terbaru, jumlah perwira dan tentara Israel yang tewas di angkatan bersenjata sejak awal perang mencapai 523 orang, termasuk 189 orang sejak dimulainya perang darat di Gaza.
Namun Perlawanan Palestina menyatakan bahwa perkiraan yang diberikan oleh tentara Israel “tidak nyata,” dan jumlah korban jauh lebih tinggi.
Baca juga: Brigade Al-Qassam Kirim Pesan ke Keluarga Tawanan Israel: Banyak Sandera Tak Diketahui Nasibnya
Ribuan Tentara IDF Jadi Cacat
Pada hari Jumat, surat kabar Israel Walla melaporkan, sebanyak 4.000 tentara Israel menjadi cacat sejak awal perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober dan perkiraan menunjukkan jumlahnya bisa meningkat menjadi 30.000.
Situs tersebut juga mengatakan, tentara Israel “tidak memberikan semua data tentang korban luka kepada publik, karena khawatir hal itu akan menurunkan moral masyarakat.”
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 24.100 warga Palestina telah terbunuh, dan 60.834 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.
Perkiraan pihak Palestina dan lembaga internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
(oln/wlla/ya/pc/*)