Pemerintah Irak baru-baru ini mendapat tekanan yang meningkat untuk mengusir pasukan koalisi dari negara tersebut, menyusul serangkaian serangan balasan Amerika yang menargetkan basis kelompok milisi yang terkait dengan negara.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia’ al-Sudani telah berulang kali mengatakan bahwa negaranya tidak lagi memerlukan jasa koalisi global pimpinan AS karena kelompok teror tersebut telah dikalahkan di dalam perbatasan Irak.
Ribuan personel militer asing ditempatkan di Irak sebagai bagian dari koalisi internasional yang telah membantu pasukan Kurdi dan Irak dalam perang melawan ISIS dan terus memberikan pelatihan dan nasihat kepada kelompok-kelompok bersenjata sejak kekalahan teritorial kelompok militan tersebut pada tahun 2017.
(Sumber: The Cradle, Rudaw)