TRIBUNNEWS.COM - Pejuang Palestina, Hamas pada hari Rabu mengeluarkan pernyataan yaitu mengecam Amerika Serikat karena memasukkan kelompok Houthi di Yaman sebagai 'teroris global'.
Menurut Hamas penyebutan tersebut adalah langkah politik Amerika Serikat yang bias yang jelas terhadap pendudukan Israel.
Selama ini, Amerika Serikat telah mendukung Israel dalam melakukan serangan di Gaza.
Apa yang telah dilakukan Israel kepada rakyat Palestina merupakan tindakan terorisme.
Oleh karena itu, Hamas mengatakan keputusan AS yang menganggap Houthi teroris adalah bentuk dukungan terang-terangan untuk melindungi Israel.
“Klasifikasi yang tidak etis dan bias ini sekali lagi membuktikan keselarasan pemerintahan Presiden (Joe) Biden dengan agenda ekspansionis Zionis di Palestina dan kawasan,” katanya, dikutip dari Anadolu Agancy.
Hamas juga menganggap tuduhan AS terhadap Houthi ini menghalangi masyarakat untuk mendukung kebebasan Palestina.
"Kebijakan Amerika tidak akan menghalangi masyarakat bebas dan Arab di seluruh dunia untuk mengekspresikan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan perjuangan mereka sampai berakhirnya pendudukan dan terwujudnya aspirasi rakyat kami untuk kebebasan dan penentuan nasib sendiri," jelasnya.
Sementara itu, Hamas juga berterima kasih kepada Houthi atas upaya yang dilakukan untuk membela rakyat Palestina.
"Terima kasih atas upaya gerakan Houthi dan seluruh kekuatan perlawanan dalam mendukung Palestina dan Yerusalem," jelasnya.
Amerika Serikat telah memberikan label 'organisasi teroris'kepada Houthi pada hari Rabu (17/1/2024).
Penyebutan tersebut diumumkan oleh Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Baca juga: Meski Ada Agresi AS-Inggris di Yaman, Houthi Bersumpah akan Terus Serang Kapal-kapal di Laut Merah
Mengetahui dicap teroris, Houthi menanggapinya dengan santai.
Pihak Houthi mengatakan keputusan itu tidak akan menghalangi mereka untuk mendukung Palestina.