Hyun Seung-soo, seorang peneliti di Korea Institute for National Unification yang didanai pemerintah di Seoul, mengemukakan kemungkinan Putin memilih Korea Utara sebagai kunjungan luar negeri pertamanya dalam masa jabatan berikutnya.
Kunjungan itu bisa terjadi setelah kemenangannya yang hampir pasti dalam pemilihan presiden pada bulan Maret atau upacara pelantikannya pada bulan Mei.
"Jika Putin memilih Korea Utara sebagai tujuan awal perjalanannya ke luar negeri, itu dimaksudkan untuk mengungkap arah kebijakan luar negeri Rusia yang akan dikejar selama masa jabatan presidennya yang kelima." ungkap Hyun.
"Arah tersebut kemungkinan akan mencoba mengubah tatanan internasional dengan memperkuat solidaritas dengan negara-negara anti-Amerika,"
"Kunjungan Putin ke Korea Utara bisa membawa bobot simbolis, merepresentasikan suatu aspek dari strategi diplomatik baru Rusia." pungkasnya.
Jika Putin mengunjungi Korea Utara tahun ini, itu akan menandai perjalanan pertamanya ke negara Kim Jong-un dalam kurun 24 tahun.
Putin terakhir kali mengunjungi Korea Utara Juli 2000 atau sekitar empat bulan setelah memenangkan pemilihan presiden untuk masa jabatannya yang pertama.
Pada kala itu ia bertemu ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il yang saat itu menjadi pemimpin tertinggi di Korea Utara.
Kunjungan Putin kala itu juga mencatatkan dirinya sebagai pemimpin Rusia atau Soviet pertama yang mengunjungi langsung Korea Utara.
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)