“Tampaknya Jerman mereproduksi sejarahnya yang penuh dengan dosa terhadap kemanusiaan. Jerman tidak terpengaruh oleh pelajaran yang ada di masa lalu,” lanjutnya.
Sementara itu, Kantor Presiden Namibia juga mengecam keputusan Jerman untuk mendukung agresi Israel.
Pekan lalu, Jerman berupaya mengintervensi kasus genosida terhadap Israel di Jalur Gaza, yang diajukan oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ).
Namibia mengingatkan Jerman tidak pernah berada di sisi yang baik dalam sejarah, terutama ketika Jerman melakukan genosida di tanah Namibia pada tahun 1904-1908.
"Pemerintah Jerman belum sepenuhnya menebus genosida yang dilakukannya," bunyi pernyataan Kantor Presiden Namibia.
Namibia berpendapat, Jerman tidak mampu mengambil pelajaran dari sejarah kelam yang dilakukannya.
Hamas Palestina vs Israel
Setelah Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mengebom sebagian besar Jalur Gaza, menewaskan warga sipil, merusak sumber air, mencegah masuknya bantuan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 24.285 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (17/1/2024).
Tercatat 1.147 kematian di wilayah Israel selama konflik terbaru dengan Hamas.
Selain itu, dilaporkan ada 360 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (18/1/2023).
Saat ini, diperkirakan masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Hamas menolak untuk mengungkap jumlah sandera militer dan sipil yang masih ditahan di Jalur Gaza.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel