Jerman Sebut Rusia Akan Serang NATO, Moskow Tumpuk Pasukan dekat Polandia, Swedia Awal Perang?
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius memperingatkan NATO kalau Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menyerang negara-negara di aliansi Barat tersebut dalam kurun waktu 5 tahun hingga 8 tahun mendatang.
Atas potensi serangan dari Moskow tersebut, Jerman meminta negara NATO bersiap.
Baca juga: Bersiap Hadapi Serangan Rusia-China-Korut, NATO Gelar Latihan Perang Terbesar Sejak Perang Dingin
"Kami mendengar ancaman dari Kremlin hampir setiap hari... jadi kami harus memperhitungkan bahwa Vladimir Putin mungkin akan menyerang negara NATO suatu hari nanti," kata Pistorius dalam wawancara dengan surat kabar Der Tagesspiegel yang berbasis di Berlin, Jumat (19/1/2024).
Menteri tersebut menambahkan, meski serangan Rusia tidak mungkin terjadi untuk waktu dekat ini, potensi Rusia menyerang negara NATO akan terjadi kurang dari satu dekade ke depan.
“Para ahli kami memperkirakan dalam jangka waktu lima hingga delapan tahun hal ini dapat terjadi,” kata dia.
Seperti Bom di Halaman Belakang Rusia
Pernyataan Pistorius bertepatan dengan peringatan Menteri Pertahanan Sipil Swedia Carl-Oskar Bohlin, yang mengatakan kalau perang potensial terjadi di Swedia karena serangan Rusia.
Dari sudut pandang Kremlin, sama seperti melihat niat Ukraina, tekad Swedia untuk menjadi anggota NATO seperti meletakkan bom 'di halaman belakang mereka'.
Artinya, Rusia memandang niat negara-negara yang secara geografis dekat dengan teritorial mereka untuk bergabung dengan aliansi negara-negara yang punya sikap cenderung bermusuhan, adalah ancaman keamanan negara.
Di lain pihak, Pistorius mengatakan kepada Der Tagesspiegel kalau peringatan Swedia dapat dipahami dari sudut pandang Skandinavia.
Skandinavia adalah kumpulan negara-negara yang terletak di wilayah utara Eropa.
Selain Swedia, Skandinavia terdiri dari Finlandia, Islandia, Denmark, dan Norwegia, para negara anggota NATO.
Swedia juga belum menjadi anggota aliansi NATO, menunggu persetujuan dari Türkiye dan Hongaria.
"Swedia menghadapi situasi yang lebih serius, mengingat kedekatannya dengan Rusia," ujar Pistorius.