Seratus Ribu Tentara Israel di Perbatasan Utara Siap Serbu Lebanon, Hizbullah Sambut Pakai Rudal Duluan
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengatakan pada Minggu (21/1/2024) kalau mereka menggagalkan penyerbuan tentara Israel (IDF) yang bersiap menyerang Lebanon.
Penggagalan penyerangan itu, kata Hizbullah dengan menargetkan tentara Israel menggunakan rudal
Menurut pernyataan Hizbullah, tentara Israel sedang mempersiapkan serangan ke wilayah Lebanon dari sebuah pos militer Israel ketika pasukan IDF tersebut menjadi sasaran rudal.
Baca juga: Sudah Gatal Hancurkan Lebanon, Komandan Israel Malah Desak Gencatan Senjata dengan Hizbullah
Serangan tersebut kabarnya menghasilkan pukulan tepat sehingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka di pihak Israel.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada 7 Oktober, Hizbullah telah terlibat secara langsung dalam pertempuran, namun relatif terbatas dalam perang melawan pendudukan Israel hanya di kawasan perbatasan.
Setidaknya 165 anggota Hizbullah telah tewas sejak bentrokan antara kedua belah pihak meletus pada bulan Oktober, menurut angka yang dikeluarkan oleh kelompok Lebanon tersebut.
Peringatan Gallant
Media Israel melaporkan pada Jumat kalau Menteri Pertahanan Yoav Gallant memberi tahu rekannya dari Amerika Lloyd Austin bahwa Israel mendekati titik keputusan mengenai Lebanon.
“Gallant mengatakan negara mempunyai kewajiban untuk memulihkan keamanan dan memulangkan warga Israel yang dievakuasi ke komunitas mereka di sepanjang perbatasan,” lapor Times of Israel.
Surat kabar Israel itu juga mengutip pernyataan dari kantor Gallant yang mengatakan bahwa “meskipun Israel lebih memilih melakukan hal ini melalui diplomasi, mereka ‘siap melakukan hal ini melalui kekuatan militer’.”
Baca juga: Ancam Lebanon, Utusan AS: Belajarlah dari Gaza, Singkirkan Hizbullah dari Perbatasan Israel
Bersiap Perang, Siapkan 100 Ribu Tentara
Laporan Al-Jazeera, menurut situs berita Israel ‘Walla’ pada Senin, tentara Israel sedang mempersiapkan rencana untuk menampung sekitar 100.000 tentara di perbatasan utara, mengingat meningkatnya ketegangan dengan Hizbullah.
Selain itu, Walikota Haifa mengatakan, penduduk Israel harus menimbun makanan jika terjadi perang dengan Lebanon, Al-Jazeera juga melaporkan.
Israel telah menduduki sebagian wilayah Lebanon selama beberapa dekade dan baru meninggalkan negara itu pada tahun 2000, menyusul perlawanan keras Lebanon di bawah kepemimpinan Hizbullah.
Mereka berusaha untuk menduduki kembali Lebanon pada tahun 2006 namun gagal dalam apa yang dianggap Lebanon sebagai kemenangan besar melawan Israel.
Namun Israel tetap menduduki sebagian wilayah Lebanon, yakni wilayah Peternakan Sheeba.
Hizbullah telah berjanji untuk memulihkan setiap inci wilayah Lebanon yang telah diduduki Israel bertentangan dengan hukum internasional.
(oln/almydn/aja/*)