Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, KAMPALA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) António Guterres kembali mengecam Israel atas tindakan kejinya membunuh warga sipil di Gaza.
“Operasi militer Israel telah menyebarkan kehancuran massal dan membunuh warga sipil dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB,” kata Guterres pada pembukaan pertemuan puncak G77+China di Kampala, ibu kota Uganda, Minggu (21/1/2024).
"Ini sungguh memilukan dan sama sekali tidak dapat diterima. Timur Tengah adalah sebuah kawasan yang rawan konflik, jadi kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mencegah konflik berkobar di kawasan tersebut," imbuhnya.
Guterres menambahkan, penolakan Israel untuk menerima solusi dua negara bagi Israel dan Palestina benar-benar tidak dapat diterima.
Dia menegaskan, penolakan Israel terhadap hak warga Palestina untuk menjadi negara akan memperpanjang konflik yang telah menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global, tanpa batas waktu.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menegaskan jika dirinya menolak pembentukan negara Palestina apabila perang di Gaza berakhir.
Netanyahu bersikeras bahwa Israel harus mempertahankan kendali keamanan atas Gaza untuk memastikan wilayah tersebut tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, sebuah persyaratan yang bertentangan dengan tuntutan kedaulatan Palestina.
Baca juga: Pasukan Israel Hancurkan 1000 Masjid dan Puluhan Kuburan sejak 7 Oktober
Israel sendiri melancarkan serangannya di Gaza setelah kelompok militan Palestina Hamas melakukan serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas membuat lebih dari 1.200 warga Israel dan orang asing terbunuh, serta 240 orang disandera.
Sebaliknya, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 25.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza pada Minggu (21/1/2024) dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta orang di wilayah kantong tersebut mengungsi dari rumah mereka.
Baca juga: Puluhan Ribu Warga Spanyol di 90 Kota Berdemo Kecam Israel, PM Sanchez Dukung Palestina
Selama perang, militer Israel telah menyatakan penyesalannya atas kematian warga sipil, namun mereka menuduh Hamas beroperasi di daerah padat penduduk dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, sebuah tuduhan yang dibantah oleh kelompok tersebut.