TRIBUNNEWS.COM - Polisi Ekudor telah menangkap 68 anggota geng narkoba pada hari Minggu (21/1/2024)
Mereka diketahui berusaha mengambil alih sebuah rumah sakit di kota Yaguachi, di provinsi Guayas.
“Kami menetralisir tersangka teroris yang mencoba mengambil alih fasilitas rumah sakit di Yaguachi, Guayas,” tulis Polisi Ekuador melalui laman X, sebelumnya Twitter, dikutip dari Yahoo News.
Mereka juga menyita senjata api yang digunakan oleh geng tersebut.
Polisi mengungkapkan tujuan 68 orang itu adalah untuk menyelamatkan rekannya yang dirawat di rumah sakit karena cedera beberapa jam sebelumnya.
Anggota geng yang dirawat tersebut tiba di rumah sakit dengan luka tembak pada hari yang sama.
Namun sayangnya, nyawa anggota geng tersebut tidak dapat terselamatkan lantaran luka tembak yang dideritanya.
Setelah mengamankan rumah sakit, pasukan keamanan juga menggerebek pusat rehabilitasi di dekat lokasi rumah sakit, dikutip dari BBC.
Pusat rehabilitasi narkoba seringkali dijadikan kedok oleh geng-geng.
Para pejabat mengatakan tempat ini digunakan sebagai pusat komando operasi ilegal mereka dan juga rumah bordil.
Oleh karena itu, baru-baru ini pihak kepolisian menutup ratusan pusat rehabilitasi di Ekuador.
Penggerebekan itu terjadi di tengah keadaan darurat yang diumumkan oleh Presiden Daniel Noboa sebagai tanggapan terhadap meningkatnya kekerasan geng.
Baca juga: Puluhan Penjaga dan Staf Penjara Ekuador Dibebaskan Usai Ditahan oleh Narapidana
Kartel narkoba bereaksi cepat, mengancam akan mengeksekusi warga sipil dan pasukan keamanan serta menyandera puluhan polisi dan petugas penjara.
Lebih dari 2.700 tersangka telah ditangkap sejak Noboa menyatakan perang terhadap geng-geng tersebut pada tanggal 9 Januari.