Panjangnya Antrean Ratusan Truk Bantuan yang Tidak Bisa Masuk Gaza karena Dilarang Israel, Gaza Mengalami Kelaparan
TRIBUNNEWS.COM- Video viral memperlihatkan panjangnya antrean truk yang akan masuk Gaza namun tertahan karena tidak diizinkan masuk oleh Israel.
Ratusan truk hanya berderet tidak bisa bergerak masuk Gaza, Akibatnya banyak orang di Gaza menghadapi kelaparan, beberapa laporan resmi menyebutkan beberapa anak tewas karena kelaparan.
Salah satu penyebabnya adalah tertahannya ratusan truk bantuan kemanusiaan yang akan masuk Gaza karena tidak diizinkan oleh Israel.
Video itu viral di Twitter. Seperti yang diunggah salah seorang netizen.
"Benar-benar Tsunami mutlak dari penolakan truk bantuan masuk ke Gaza oleh IDF. Mereka benar-benar membuat 2 juta warga Palestina kelaparan" tulis salah seorang netizen di Twitter.
Banyak warga Gaza sedang kelaparan di sana, namun mereka terkepung, bantuan dilarang masuk oleh Israel.
Baca juga: Israel Blokir Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Dari 29 Misi Hanya 7 yang Bisa Dieksekusi
Israel Larang Masuk Bantuan Kemanusiaan
Sebelumnya, seperti dilaporkan Tribunnews, Israel telah memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, Dari 29 misi hanya 7 yang bisa Dieksekusi
Israel telah memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, kata PBB.
Ketika jumlah korban tewas akibat kampanye pembersihan etnis Israel di Gaza telah mencapai 25.000 orang, organisasi internasional memperingatkan tentang kelaparan dan penyebaran penyakit.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengungkapkan pada 19 Januari bahwa militer Israel terus mencegah bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.
“Rekan-rekan kemanusiaan kami di PBB melaporkan bahwa pembatasan Israel terhadap impor peralatan penting, termasuk perangkat komunikasi, sangat membahayakan operasi bantuan yang aman dan efektif di mana pun di Gaza,” kata Dujarric kepada wartawan dikutip dari The Cradle.
Dari 29 misi yang dijadwalkan untuk dua minggu pertama bulan Januari, hanya tujuh yang berpotensi dilaksanakan secara penuh atau sebagian, menurut Dujarric.
Baca juga: Sabarnya Anak Palestina Ini, Sudah Antre Lama Tidak Kebagian Makanan tapi Masih Bisa Tertawa
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 50 persen anak di bawah usia 5 tahun menderita kasus diare dan kekurangan akses terhadap air bersih. Selain itu, mayoritas warga Gaza tidak memiliki akses terhadap obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit umum.
Sekitar 25.000 warga Palestina telah dibunuh di Gaza oleh militer Israel, lebih dari separuhnya adalah perempuan dan anak-anak. Kampanye pengeboman karpet yang tidak pandang bulu telah mengakibatkan 85 persen penduduk mengungsi.
(Sumber: X, The Cradle)