Dua hari setelah merilis dokumen tersebut, Selasa (23/1/2024), Hamas mengumumkan pertanggungjawaban mereka atas serangan roket yang menewaskan 21 anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza.
Israel sebelumnya menyalahkan militan Palestina yang tidak dikenal atas serangan granat berpeluncur roket (RPG) pada Senin (22/1/2024), hari paling mematikan bagi militer Israel dalam serangannya di Gaza.
"Saksikan eksekusi yang dilakukan pejuang Brigade Al-Qassam dalam operasi gabungan melawan tentara dan kendaraan musuh (Israel) di sebelah timru kamp pengungsi Al-Maghazi," kata Hamas dalam pesan yang dirilis ke media, diserta video serangan, dilansir Reuters.
Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan kepada wartawan di Tel Aviv, roket militan menghantam gedung tempat anggota IDF meletakkan bahan peledak.
Serangan itu menyebabkan gedung yang menyimpan bahan peledak dan gedung sebelahnya runtuh, tambah Hagari.
Sebagian besar anggota IDF tewas di sana, sedangkan dua lainnya yang mengamankan kawasan itu, tewas bersama tank yang juga diserang oleh roket kedua, lanjut dia, mengutip penyelidikan awal.
Pihaknya masih mempelajarai insiden itu, ujar Hagari.
Selama 24 jam terakhir, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 100 militan di Khan Younis barat di Gaza selatan, pungkas dia.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)