News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sikap Sekjen PBB soal Konflik di Palestina: Ultimatum Israel sekaligus Kutuk Hamas

Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres resmi mengaktifkan surat sakti pasal 99 piagam PBB yang merupakan sinyal bahaya terkait keamanan global.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memberi peringatan bahwa penolakan Israel terhadap solusi dua negara akan memperpanjang konflik yang mengancam perdamaian global, Selasa (23/1/2024).

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyebut pada pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan PBB, bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan keluar dari siklus ketakutan, kebencian, dan kekerasan yang tidak ada habisnya.

Ia juga telah menegaskan dalam sebuah pertemuan di New York, Senin (22/1/2024), bahwa penolakan terhadap negara Palestina hanya akan berpotensi menambah keberanian para ekstrimis.

“Penolakan yang jelas dan berulang-ulang pada minggu lalu terhadap solusi dua negara di tingkat tertinggi pemerintahan Israel tidak dapat diterima,” kata Guterres kepada dewan, Rabu(24/1/2024).

“Penolakan ini, dan penolakan terhadap hak kenegaraan rakyat Palestina, akan memperpanjang konflik yang telah menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global tanpa batas waktu,” tambahnya.

Di satu sisi, Guterres ikut mengecam pembantaian yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, terutama di wilayah Gaza dan sekitarnya. Namun, dia juga mengutuk pembunuhan, penculikan warga sipil, dan penggunaan kekerasan seksual terhadap mereka yang dilakukan oleh Hamas.

Terlepas dari semua upaya yang telah dilakukan oleh para staf dan mitra PBB, tidak ada bantuan kemanusiaan yang dipercaya dapat berfungsi secara efektif ditengah situasi perang yang masih bergejolak.

Dengan melihat potensi ancaman tersebut, Sekjen PBB itu menegaskan, gencatan senjata harus dilaksanakan sesegera mungkin, agar mereka dapat memastikan bantuan sampai ke tempat yang dibutuhkan, memfasilitasi pembebasan sandera, serta menurunkan ketegangan di wilayah Timur Tengah.

Baca juga: Irak Membantu Yaman Blokade Laut kepada Israel, Ancam Rusak Pelabuhan Israel Sampai Tak Berfungsi

Guterres memperingatkan bahwa risiko eskalasi regional yang lebih luas kini telah menjadi kenyataan, merujuk pada kekerasan yang terjadi di Lebanon, Yaman, Suriah, dan Irak.

Mendukung pernyataan sekjen PBB tersebut, Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB mengatakan, mulai dari pertemuan G77 di Kampala, para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, PBB di New York, hingga masyarakat dunia, sebagian besar telah menyatukan suara untuk menyerukan gencatan senjata kemanusiaan.

“Netanyahu hanya didorong oleh satu tujuan, kelangsungan hidupnya sendiri,” tuduh Mansour. (Agave Boniarce Veva Situmorang/cnn/apnews/theguardian).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini