TRIBUNNEWS.COM - Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Israel memperkirakan 80 persen terowongan besar Hamas di Jalur Gaza masih utuh.
Terowongan Hamas masih utuh setelah Israel berupaya menghancurkannya selama berminggu-minggu.
Kedua pejabat itu mengatakan, banyaknya terowongan Hamas menghambat tujuan utama perang Israel untuk memusnahkan kelompok itu.
"Menggagalkan kemampuan Hamas untuk menggunakan terowongan adalah kunci bagi upaya Israel untuk menangkap para pemimpin tinggi Hamas dan menyelamatkan sandera Israel yang tersisa," kata para pejabat Israel kepada Wall Street Journal, Minggu (28/1/2024).
"Israel telah melakukan serangan terhadap rumah sakit dan infrastruktur penting lainnya dalam usahanya mencapai terowongan tersebut," lanjutnya.
Fungsi Terowongan Hamas
Terowongan Hamas menjadi target penting karena berperan besar dalam memfasilitasi pergerakan Hamas.
"Menonaktifkan terowongan, yang membentang sepanjang lebih dari 300 mil akan membuat Hamas tidak memiliki tempat penyimpanan senjata dan amunisi yang relatif aman," kata pejabat Israel.
Terowongan itu juga berfungsi sebagai tempat persembunyian, pusat komando, kendali untuk senjata/amunisi, dan kemampuan untuk bermanuver di sekitar wilayah yang tidak terkena tembakan Israel.
Mick Mulroy, mantan wakil asisten menteri pertahanan dan perwira di Korps Marinir dan Badan Intelijen Pusat, memberikan pendapatnya tentang terowongan Hamas.
“Strategi Hamas berkisar pada terowongan—itu adalah pusat gravitasi mereka. Mereka membutuhkan terowongan untuk menyamakan medan perang dengan IDF,” kata Mick Mulroy kepada Wall Street Journal.
Baca juga: Terowongan Hamas Masih Hantui Tentara Israel, IDF Bisa Diserang Kapan Saja
Ia menilai, terowongan tersebut adalah tempat yang direncanakan Hamas (sebelum 7 Oktober) untuk menunggu kemauan politik Israel ketika Israel menghadapi tekanan untuk melakukan gencatan senjata.
Cara Israel Hancurkan Terowongan Hamas
Israel telah menggunakan berbagai metode untuk membersihkan terowongan, termasuk memasang pompa untuk membanjiri terowongan dengan air dari Mediterania, yang ternyata tidak seefektif yang diharapkan.
Mereka juga telah menghancurkan terowongan dengan serangan udara dan bahan peledak cair, menggeledah terowongan dengan anjing dan robot, menghancurkan pintu masuk terowongan, dan menyerang terowongan tersebut dengan tentara yang sangat terlatih.
Namun, di balik itu semua AS dan Israel belum dapat menilai tingkat kerusakan terowongan Hamas secara akurat.