TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim menemukan terowongan Hamas yang "strategis" di bawah jalan raya utama utara-selatan di Nuseirat, Jalur Gaza.
Menurut Times of Israel, terowongan itu ditemukan oleh tentara dari Brigade Parasut Cadangan ke-646, Unit Teknik Tempur Yahalom, dan insinyur tempur lainnya.
IDF mengklaim mereka telah menghancurkan terowongan itu pada Selasa (16/1/2024).
Mereka mengatakan terowongan yang panjangnya ratusan meter dan kedalaman sekitar 9 meter itu melintasi Lembah Gaza, yang juga dikenal sebagai Sungai Besor.
"Militan Hamas menggunakan terowongan tersebut untuk bergerak antara Gaza utara dan selatan tanpa terdeteksi," kata IDF dalam pernyataannya, Selasa (16/1/2024).
Setelah meledakkan terowongan di bawah Jalan Salah al-Din, IDF mengatakan telah membuka jalur alternatif baru di kawasan tersebut.
Israel Kagum dengan Terowongan Hamas
Surat kabar Amerika Serikat (AS), The New York Times, mengatakan pejabat Israel dan AS terkejut dengan kecanggihan terowongan Hamas.
"Cakupan, kedalaman dan kualitas terowongan yang dibangun oleh Hamas di Gaza mengejutkan Israel dan Amerika Serikat,” lapor The New York Times, Selasa (16/1/2024).
“Ada sebuah terowongan di antara terowongan yang ditemukan, yang panjangnya mencapai tiga lapangan sepak bola, dan satu lagi cukup besar untuk dilewati oleh pejabat senior Hamas dengan mobilnya,” menurut klaimnya.
Pejabat Israel dan Amerika mengatakan ada beberapa mesin yang ditemukan di dekat terowongan.
Baca juga: Saat Tentara Israel Dekati Terowongan, Hamas Menyambut dengan Tembakan
"Beberapa mesin yang digunakan oleh Hamas untuk membangun terowongan, yang terlihat dalam video yang diambil, juga mengejutkan tentara pendudukan Israel," lapor media itu.
Laporan The New York Times juga mengklaim IDF menemukan sebuah tangga spiral menuju ke sebuah terowongan sedalam kira-kira tujuh lantai, di bawah rumah seorang pemimpin senior Hamas.
“Tentara pendudukan Israel percaya bahwa terdapat terowongan yang jauh lebih dalam di bawah Gaza, sementara para pejabat Israel memperkirakan bahwa untuk menonaktifkan terowongan tersebut akan memerlukan waktu beberapa tahun,” lapor The New York Times.
Pejabat senior keamanan Israel, yang berbicara kepada The New York Times dengan syarat anonim untuk membahas masalah intelijen.