News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Saat Rusia Peringati Perang Uni Soviet vs Nazi, Putin Tuduh Ukraina Jadi Pengikut Adolf Hitler

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato pada upacara pembukaan monumen untuk warga sipil yang tewas selama Perang Dunia Kedua, dekat desa Zaitsevo, wilayah Leningrad, pada 27 Januari 2024, sebagai bagian dari acara peringatan 80 tahun pembebasan Leningrad dari blokade Nazi selama Perang Dunia II.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, berjanji akan menghancurkan kekuatan modern yang mempromosikan Nazisme.

Ia menuduh Ukraina dan negara-negara Baltik menganut ideologi Nazi.

Nazi adalah Partai Pekerja Sosialis Nasional Jerman yang dipimpin oleh Kanselir Jerman, Adolf Hitler, pada Perang Dunia II.

Pemimpin Rusia itu mengklaim beberapa negara telah menulis ulang sejarah, menutupi kejahatan Nazi, mempersenjatai diri dengan ideologi dan metode Adolf Hitler.

“Russophobia, xenophobia, nasionalisme telah menjadi senjata para pembangkang di banyak negara Eropa, di negara-negara Baltik, dan, sayangnya, di Ukraina,” kata Putin.

Hal itu ia sampaikan pada Sabtu (27/1/2024), saat pembukaan peringatan warga sipil Uni Soviet yang dibunuh oleh pasukan Nazi Jerman di wilayah Leningrad, Rusia.

Dia juga mencatat beberapa negara bekas Uni Soviet yang mulai meninggalkan sejarah mereka.

Putin kembali mengagungkan perjuangan tentara merah Uni Soviet yang berperang melawan invasi Nazi pada Perang Dunia II.

Namun, ia kecewa karena monumen kepahlawanan di negara bekas Uni Soviet tersebut telah dihancurkan.

"Dalam kemarahan yang tidak berdaya, mereka menghancurkan monumen-monumen yang didedikasikan untuk mereka yang membebaskan planet ini dari Nazisme, dan dengan demikian meninggalkan nenek moyang mereka. Ini juga merupakan kejahatan,” kata Putin.

Ia juga menuduh negara-negara Baltik, yang merupakan negara bekas Uni Soviet, menerapkan pandangan anti-Rusia.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-704: Pasukan Putin Serang Benteng Kyiv di Kupyansk

"Negara-negara Baltik dengan jelas melakukan tindakan diskriminatif terhadap minoritas berbahasa Rusia," kata Putin, tanpa menjelaskan tindakan diskriminatif menurut pendapatnya, dikutip dari RIA Novosti.

Putin Tuduh Ukraina Jadi Pengikut Adolf Hitler

Putin juga menyerang Ukraina dengan menuduh rezim Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebagai pengikut Adolf Hitler.

“Rezim di Kiev mengagung-agungkan kaki tangan Hitler, anggota SS, dan menggunakan teror terhadap mereka yang menentangnya," kata pemimpin Rusia tersebut.

Sebagai informasi, SS adalah Schutzstaffel, paramiliter Nazi di bawah pemerintahan Adolf Hitler, dan sejumlah tentara Ukraina pada masa Uni Soviet ada yang diam-diam menjadi anggota SS.

Ia juga menuduh pihak berwenang Ukraina menjadikan orang lanjut usia, perempuan, dan anak-anak sebagai sasaran penembakan.

Pemimpin Rusia itu mencatat tindakan rasis dan anti-Rusia di beberapa negara Eropa, menyusul invasi Moskow terhadap Ukraina.

"Di sejumlah negara Eropa, Russophobia sedang dipromosikan sebagai kebijakan negara," menurut Putin.

“Kami akan melakukan segalanya untuk melemahkan dan memberantas Nazisme demi kebaikan,” kata Putin berjanji, dikutip dari Redonezh Russia.

lihat foto Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko (kiri) meletakkan bunga saat mereka menghadiri upacara pembukaan monumen bagi warga sipil yang tewas selama Perang Dunia Kedua, dekat desa Zaitsevo, wilayah Leningrad, pada tanggal 27 Januari 2024, sebagai bagian dari acara yang memperingati 80 tahun pembebasan Leningrad dari blokade Nazi selama Perang Dunia II.

Dia melanjutkan dengan meramalkan para pendukung ideologi Nazi di zaman modern akan hancur.

Putin mencatat bahwa 27 Januari 2024 menandai 80 tahun sejak tentara Uni Soviet mematahkan pengepungan Nazi di Leningrad, yang dimulai pada September 1941 dan merenggut nyawa lebih dari satu juta warga sipil.

Orang tua Putin sendiri mengalami masa berat itu dan kakak laki-laki Putin meninggal karena difteri pada usia dua tahun di kota Leningrad yang terkepung.

"Nazi Jerman melakukan genosida terhadap penduduk Uni Soviet, meninggalkan bekas luka yang mendalam pada semua generasi sejak saat itu, dan kenangan yang tidak pernah hilang selama delapan dekade terakhir," katanya.

Putin selalu membawa narasi Nazisme di Ukraina untuk membenarkan invasinya terhadap negara tetangganya itu.

Pada 24 Februari 2022, Putin memulai invasinya ke Ukraina, dengan sejumlah alasan, di antaranya adalah untuk membasmi Nazisme yang dituduhkan pada rezim Zelensky di Ukraina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini