Hamas Kreatif, Sejumlah Besar Senjata Hamas Sumbernya dari Israel Sendiri, Analisis New York Times
TRIBUNNEWS.COM- Hasil analisis dari media AS, New York Times dan media Israel Yedioth Ahronoth sama-sama menyebutkan sejumlah besar senjata Hamas bersumber dari tentara Israel sendiri.
Hasil analisis yang Tak Terduga dari New York Times dan juga dari Yedioth Ahronoth, Mengungkap asal usul sumber senjata Hamas.
Sejumlah besar senjata yang digunakan oleh gerakan Perlawanan Palestina Hamas kemungkinan berasal dari tentara Israel sendiri, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Minggu oleh New York Times dan Yedioth Ahronoth.
Menurut laporan tersebut, intelijen yang dikumpulkan oleh para ahli senjata, pejabat Israel dan Barat telah mengungkapkan bahwa “Hamas telah mampu membuat banyak roket dan persenjataan anti-tank dari ribuan amunisi yang gagal meledak ketika Israel melemparkannya ke Gaza.”
“Yang jelas sekarang adalah senjata yang digunakan pasukan Israel untuk menegakkan blokade Gaza selama 17 tahun terakhir kini digunakan untuk melawan mereka,” kata laporan itu.
The New York Times mengutip Michael Cardash, mantan wakil kepala Divisi Penjinak Bom Polisi Nasional Israel dan seorang konsultan polisi Israel, yang mengatakan bahwa “persenjataan yang tidak meledak adalah sumber utama bahan peledak bagi Hamas”.
Selain itu, “Pemerintah Israel juga tahu bahwa gudang senjata mereka rentan terhadap pencurian.”
Menurut New York Times, ribuan amunisi dan granat dicuri dari pangkalan yang tidak dijaga dengan baik dan dikirim ke Tepi Barat dan Gaza melalui Sinai.
Baca juga: Media AS: Sumber Senjata Hamas dari Amunisi Israel yang Gagal Meledak hingga Kapal Militer Inggris
Baca juga: Respons Joe Biden atas Tewasnya 3 Tentara AS dan 25 Luka-luka di Yordania, Tower 22 Dihajar Drone
Menjadi Kreatif
Pengepungan yang diberlakukan oleh otoritas Israel di Gaza pada tahun 2007 memaksa Hamas untuk menjadi kreatif, menurut laporan tersebut.
Oleh karena itu, kemampuan manufakturnya sekarang cukup canggih untuk membuat hulu ledak bom yang beratnya mencapai 2.000 pon, untuk memanen bahan peledak tersebut dan menggunakannya kembali.
The New York Times menyatakan bahwa setelah perang Israel tahun 2014, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, membentuk tim teknik untuk mengumpulkan amunisi yang belum meledak seperti peluru howitzer dan bom MK-84 buatan Amerika.
Selain itu, pada tahun 2019, Brigade Al-Qassam dilaporkan menemukan ratusan amunisi di dua kapal militer Inggris era Perang Dunia I yang tenggelam di lepas pantai Gaza satu abad sebelumnya.
Menurut analis kebijakan Timur Tengah Ahmed Fouad Alhatib, cara paling penting bagi Hamas untuk mendapatkan persenjataan adalah melalui produksi dalam negeri.