Perlawanan Islam di Irak Bagian Pejuang Pembela Palestina Mengaku Menyerang Militer AS dengan Drone
TRIBUNNEWS.COM- Perlawanan Islam di Irak yang merupakan bagian dari para Pejuang Pembela Palestina mengaku telah Menyerang Amerika Serikat dengan menggunakan Drone.
Pernyataan itu dikomunikasikan melalui saluran Telegram mereka dan dipublikasikan di sini dalam bentuk aslinya.
“Sebagai kelanjutan dari jalan kami dalam melawan pasukan pendudukan Amerika di Irak dan wilayah tersebut, dan sebagai tanggapan atas pembantaian entitas Zionis (Israel) terhadap rakyat kami di Gaza, para pejuang Perlawanan Islam di Irak, Sabtu kemarin 27-01-2024 , menyerang pangkalan pendudukan di Khirbet Adnan di Suriah dengan drone" kata Perlawanan Islam di Irak dikutip dari Palestine Chronicle.
“Pejuang Perlawanan Islam di Irak, pagi ini, menargetkan empat pangkalan musuh dengan menggunakan drone".
"Tiga di antaranya berada di Suriah, yaitu Pangkalan Al-Shaddadi, Pangkalan Al-Rukban, dan Pangkalan Al-Tanf, sedangkan pangkalan keempat berada di wilayah pendudukan Palestina, dan merupakan fasilitas angkatan laut Zevulun".
“Pejuang Perlawanan Islam di Irak hari ini 28-01-2024, menyerang pangkalan pendudukan dekat bandara Erbil di Irak utara dengan drone".
“Dalam 100 hari, kami melakukan 178 serangan menggunakan drone dan roket di Irak, Suriah, dan wilayah pendudukan (Palestina)".
“Seorang pejabat Perlawanan Islam di Irak menyatakan bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak terhadap situs Amerika di perbatasan Suriah-Yordania pagi ini yang menyebabkan 3 tentara AS tewas dan lebih dari 35 lainnya luka-luka.”
Baca juga: Kata Brigade Al-Qassam dan Para Pejuang Pembela Palestina Lainnya pada Hari Ke-114 Perang di Gaza
Presiden Joe Biden Segera Merespons
Respons Joe Biden atas Tewasnya 3 Tentara AS dan 25 Luka-luka, Tower 22 Dihajar Drone di Yordania
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden merespons serangan drone besar ke Tower 22, di Yordania, dekat Pangkalan Militer Al-Tanf.
Serangan itu telah menewaskan tiga anggota tentara AS dan melukai 25 tentara lainnya.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden segera merespons atas serangan drone yang menewaskan 3 Tentara AS tersebut.
“Kami tahu serangan itu dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak,” klaim Presiden AS Joe Biden, menurut CNN.