Yaman Melancarkan Serangan Rudal Terhadap Kapal Angkatan Laut AS Lewis B Puller di Teluk Aden
TRIBUNNEWS.COM- Tentara Yaman melancarkan serangan rudal terhadap kapal angkatan laut AS. Sanaa menargetkan kapal-kapal AS dan Inggris sebagai tanggapan atas pemboman udara yang terus berlanjut di Yaman.
Angkatan Bersenjata pemerintah Yaman di Sanaa pada tanggal 29 Januari mengumumkan serangan baru terhadap kapal perang AS di Teluk Aden sehari sebelumnya.
“Angkatan laut Angkatan Bersenjata Yaman kemarin malam, Minggu, meluncurkan rudal angkatan laut yang menargetkan kapal Angkatan Laut AS, Lewis B Puller, ketika kapal itu sedang berlayar di Teluk Aden,” kata juru bicara militer Yaman Yahya Saree dalam sebuah pernyataan.
“Di antara tugas kapal ini adalah memberikan dukungan logistik kepada pasukan Amerika yang berpartisipasi dalam agresi terhadap negara kami,” tambah Saree.
“Angkatan bersenjata Yaman akan terus mencegah navigasi Israel atau navigasi ke pelabuhan Palestina yang diduduki di Laut Merah dan Laut Arab sampai agresi berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut.”
Baca juga: Qatar Tunda Kiriman Gas LNG ke Eropa, Alasannya Serangan AS dan Inggris ke Yaman Panaskan Laut Merah
Serangan itu terjadi satu hari setelah putaran terakhir serangan udara AS dan Inggris terhadap negara tersebut – yang terjadi ketika Washington dan London berusaha menghalangi operasi angkatan laut pro-Palestina di Yaman.
TV Al-Masirah Yaman melaporkan pada 27 Januari bahwa pesawat tempur AS dan Inggris mengebom pelabuhan Ras Issa, terminal ekspor minyak utama negara itu, yang terletak di provinsi Hodeidah.
CENTCOM mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa AS melakukan serangan pertahanan diri pada rudal anti-kapal Houthi, yang dikatakan ditujukan ke Laut Merah.
Pasukan Sanaa telah menyerang kapal minyak Inggris, Martin Luanda, pada tanggal 26 Januari. Kapal terbakar akibat serangan tersebut.
Ansarallah dan tentara Yaman telah menyerang beberapa kapal AS sebagai respons terhadap serangan udara AS dan Inggris baru-baru ini di Yaman, serta sebagai respons terhadap serangan AS sebelumnya pada akhir Desember, yang menewaskan sepuluh perwira angkatan laut Yaman.
Tentara Yaman – yang sangat dekat dengan gerakan perlawanan Ansarallah – telah berjanji untuk melanjutkan blokade terhadap kapal-kapal yang terkait atau menuju Israel meskipun ada serangan dari AS dan Inggris.
(Sumber: The Cradle)