“Berkumpulnya masyarakat Yaman ke kapal yang saat ini menjadi tujuan wisata ini adalah bukti masyarakat Yaman, dengan kesadaran dan telah bersemangat untuk melakukan perjalanan menemui musuh," kata Hizam al-Assad. Wisata ke Kapal Galaxy Leader
Kunjungan ke kapal Galaxy Leader diselenggarakan sepanjang hari dalam seminggu kecuali Sabtu dan Selasa dari jam 08.00-11.00 waktu setempat.
Perjalanan menuju tempat tertahannya kapal di lepas pantai Hodeidah memakan waktu sepuluh menit dengan biaya 500 riyal Yaman (1 dolar) untuk setiap pengunjung.
Pengunjung kemudian tiba di sebelah kapal yang berlabuh di lepas pantai Al-Salif di Kegubernuran Al-Hudaydah (barat), dan menaiki tangga besi putih, dikutip dari Al Arabiya.
Mereka diizinkan mengambil foto kenang-kenangan dan yang lain menampilkan tarian tradisional Bura Yaman yang diiringi lagu Houthi sambil membawa belati tradisional.
Setelah pengunjung menghabiskan waktu satu jam di kapal, mereka berangkat dengan perahu yang sama.
Di tengah jalan, mereka meneriakkan, “Tuhan Maha Besar, matilah Amerika, matilah Israel. Atas perintahmu, wahai Al-Aqsa.”
Hamas Palestina vs Israel
Segera setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.
Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 26.637 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (30/1/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 369 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Senin (22/1/2023).
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel