News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-707: AS akan Kirim Bom GLSDB Berpresisi Tinggi ke Ukraina

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ilustrasi bom GLSDB) Gambar selebaran tak bertanggal dari perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Swedia, grup Saab, menunjukkan roket GLSDB saat uji peluncuran di lokasi yang dirahasiakan di Norwegia. -- Berikut update perang Rusia-Ukraina hari ke-707.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-707 pada Rabu (31/1/2024).

Ukraina melaporkan terjadi 78 pertempuran pada Selasa (30/1/2024).

Rusia melancarkan 5 kali serangan rudal dan 63 kali serangan udara serta melakukan 39 kali serangan MLRS terhadap posisi pasukan Ukraina dan berbagai pemukiman.

Pada tengah malam, serangan rudal Shaded dari Rusia melukai tiga orang di Kharkiv, memicu kebakaran dan menyebabkan kerusakan pada blok apartemen dan infrastruktur.

Dua gedung bertingkat tinggi dan sejumlah mobil rusak.

“Kita punya contoh lain dari agresor Rusia yang menyerang lingkungan pemukiman di mana tidak ada infrastruktur militer. Terorisme dalam bentuknya yang paling murni,” tulis walikota setempat, Igor Terekhov, di Telegram.

Rusia mengirim setidaknya enam drone ke wilayah Kharkiv menjelang tengah malam hingga Rabu (31/1/2024) dini hari.

Ukraina Melakukan Serangan Siber ke Rusia

Ukraina mengatakan pihaknya berhasil melakukan serangan siber ke Rusia.

Mereka berhasil melumpuhkan server yang digunakan oleh kementerian pertahanan Rusia.

Diperkirakan komunikasi unit militer Rusia terganggu untuk sementara waktu pada Rabu dini hari.

Baca juga: Barat Kalah di Ukraina dan Prospek Perang Rusia-Ukraina

Oposisi Zelensky: Panglima Zaluzhny Menolak Mundur

Panglima Valery Zaluzhny mengatakan rekannya itu menolak permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengundurkan diri.

Kabar ini disampaikan oleh Oleksii Goncharenko, seorang anggota parlemen oposisi Ukraina dan sekutu Panglima Valery Zaluzhny.

“Kemarin presiden meminta Zaluzhnyi untuk mengundurkan diri, tetapi dia menolaknya," kata Oleksii Goncharenko kepada The Guardian, Selasa.

Kabar tersebut memicu spekulasi bahwa Valery Zaluzhny mungkin akan dipecat oleh Presiden Zelensky di tengah ketegangan di antara mereka.

Prancis: Eropa Harus Bantu Ukraina Meski Tanpa AS

Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengatakan, negara-negara Eropa harus bersiap membantu Ukraina terus berjuang dalam jangka panjang.

“Jika Amerika Serikat mengambil keputusan untuk menghentikan atau mengurangi bantuan ini, hal ini tidak akan berdampak apa pun di lapangan,” kata Emmanuel Macron.

Kepala Intelijen Ukraina: Serangan Rusia pada Musim Semi akan Gagal

Kepala intelijen militer Ukraina, Kyrylo Budanov, memperkirakan serangan Rusia di garis depan timur akan gagal pada awal musim semi.

Dia mengatakan Rusia hanya mencapai sedikit kemajuan di beberapa bidang dan dekat Avdiivka.

“Sekarang giliran musuh. Ini akan berakhir, dan saya pikir hubungan kita akan dimulai,” kata Kyrylo Budanov, dikutip dari Suspilne.

Intelijen Ukraina: Rusia Enggan Kembalikan Jasad Tawanan Perang yang Tewas

Seorang pejabat mata-mata militer Ukraina mengatakan Rusia tidak menunjukkan kesediaan untuk mengembalikan jenazah puluhan tawanan perang Ukraina.

Mereka adalah 65 tawanan perang Ukraina yang dikatakan tewas dalam kecelakaan pesawat militer di wilayah Belgorod pada Rabu (24/1/2024) lalu.

AS akan Kirim Bom GLSDB ke Ukraina

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengomentari penyediaan gelombang pertama bom GLSDB ke Ukraina.

Ukraina akan menerima bom GLSDB yang berpemandu presisi tinggi dari AS sesuai dengan perjanjian tahun lalu.

Namun, Pentagon tidak dapat mengkonfirmasi ketentuan spesifik transfer senjata tersebut.

“Seperti yang diakui tahun lalu, kami akan memberikan GLSDB (peluncuran bom berdiameter kecil di darat) ke Ukraina sebagai bagian dari upaya bantuan keamanan kami. Namun, karena keamanan operasi kami, kami tidak dapat memastikan jangka waktu spesifiknya,” kata juru bicara Pentagon Patrick Ryder, saat briefing pada Selasa.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini