Serangan terencana terhadap Rafah menimbulkan ancaman bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu, Hamas mengatakan perlu lebih banyak waktu untuk mengumumkan posisi mengenai proposal gencatan senjata terbaru yang dimediasi oleh para pejabat AS, Israel, Qatar, dan Mesir.
Sumber Palestina membantah laporan pada tanggal 1 Februari bahwa kesepakatan telah dicapai dan delegasi Hamas telah melakukan perjalanan ke Kairo untuk bernegosiasi.
Pemimpin Hamas Osama Hamdan mengatakan pada hari Sabtu bahwa laporan palsu mengenai posisi Hamas dalam proposal gencatan senjata adalah bagian dari kampanye disinformasi Israel.
"Israel menolak semua inisiatif yang dibuat sejauh ini…untuk melanjutkan agresi," tambah Hamdan.
Kelompok tersebut mengatakan mereka tidak akan menyetujui apa pun kecuali diakhirinya perang dan penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza.
(Sumber: The Cradle)