"Itu hanya negara-negara Eropa, termasuk Belgia," sebut Collignon.
Ia menekankan bahan-bahan tersebut diekspor ke Uni Eropa (UE) atau Amerika setelah diproses di Israel.
Perusahaan Jepang Putus Kontrak dengan Israel
Itochu Corporation, perusahaan asal Jepang, sebelumnya juga mengumumkan tak akan memperpanjang kontrak dengan perusahaan teknologi militer Israel, Elbit Systems.
Kontrak antara Itochu dan Elbit diketahui akan berakhir pada Februari 2024 mendatang.
Laporan media, dikutip Arab News, menyatakan keputusan itu dibuat sebagai tanggapan terhadap kemungkinan kritik internasional, serta boikot yang terjadi di seluruh dunia seiring Israel mengebom Gaza tanpa henti.
Pada Desember 2023 lalu, sejumlah kelompok melakukan unjuk rassa di depan kantor pusat Itochu di Tokyo.
Aksi itu merupakan bentuk protes terhadap hubungan Itochu dengan Israel.
Baca juga: Israel Iri, Tak Terima Biden Beri Bantuan ke Gaza, Bawa-bawa Nama Donald Trump
Mereka, para demonstran, juga menyerukan boikot terhadap Israel dalam kampanye yang diprakarsai oleh kelompok pasifis dan anti-senjata.
Mengutip "konstitusi perdamaian" Jepang, mereka mengecam perjanjian antara Itochu Aviation, perusahaan Israel Elbit, dan Nippon Aircraft.
Direktur Keuangan Itochu Corporation, Tsuyoshi Hachimura, mengatakan kontrak antara Itochu dan Elbit Systems berdasarkan "permintaan Kementerian Pertahanan" dengan tujuan "mengimpor peralatan pertahanan yang diperlukan untuk keamanan Jepang."
Ia kemudian menambahkan pihaknya tidak "terlibat dalam konflik Israel-Palestina."
"Dengan mempertimbangkan dukungan pemerintah Jepang terhadap ICJ, kegiatan-kegiatan baru yang berkaitan dengan MoU telah ditangguhkan," pungkas dia.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)