News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pengamat: Netanyahu Anggap Sandera Israel di Gaza sebagai 'Jaminan Rusak'

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam menyerahkan sandera kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, sebelum mereka dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap.

TRIBUNNEWS.com - Profesor politik Timur Tengah dan Asia Tengah di Universitas Deakin, Shahram Akbarzadeh, menilai Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hanya menganggap sandera di Gaza sebagai "jaminan yang rusak".

Hal itu, ujar Akbarzadeh, yang membuat Netanyahu menolak proposal gencatan senjata dari Hamas.

Menurutnya, apabila Netanyahu menerima proposal dari Hamas, hal itu akan dianggap oleh Bibi sebagai pengakuan kepada Hamas.

"Dia tahu masa depan politiknya sangat bergantung pada politisi sayap kanan."

"Ia tidak akan memusuhi mereka (politisi sayap kanan) dengan menerima proposal Hamas," ujar Akbarzadeh kepada AlJazeera, Kamis (8/2/2024).

Lebih lanjut, Akbarzadeh menyebut Netanyahu akan lebih memilih mengambil keputusan berdasarkan kepentingan politiknya.

Netanyahu, dikatakan Akbarzadeh, tidak akan menempatkan nasib para sandera di daftar prioritasnya.

"Netanyahu tidak mengambil keputusan berdasarkan kepentingan para sandera."

"Dia mengambil keputusan demi kepentingan politiknya sendiri," imbuh dia.

Diketahui, Netanyahu resmi menolak proposal gencatan senjata yang diajukan Hamas.

Pada Rabu (7/2/2024), Netanyahu menyebut proposal gencatan senjata Hamas sebagai "delusi".

Baca juga: Teriakkan Allahuakbar, Pejuang Al-Qassam Kecoh Tentara Israel, Ciptakan Suasana Aman, lalu Tembak

Ia juga memperbarui janjinya untuk menumpas Hamas dari Gaza.

Pria yang akrab disapa Bibi ini mengatakan tidak ada alternatif lain bagi Israel selain melawan Hamas.

"Sehari setelahnya adalah hari setelah Hamas, seluruh Hamas," ujar dia dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini