Pemimpin Irlandia Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Desak Israel untuk Hormati Hukum Internasional
TRIBUNNEWS.COM- Dalam pidatonya yang tegas kepada publik, Mary Lou McDonald, pemimpin partai Sinn Fein di Irlandia, menekankan pentingnya gencatan senjata dan kepatuhan terhadap hukum internasional dalam konflik yang sedang berlangsung di Palestina, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam konferensi pers untuk koresponden asing, McDonald menyatakan keprihatinan mendalam atas kekerasan yang terus menerus melanda seluruh Timur Tengah, dan membandingkannya dengan film menyedihkan yang ditayangkan setiap hari.
Dia menggarisbawahi perlunya tindakan global yang terpadu, menekankan bahwa komunitas Irlandia berbicara dengan satu suara, menuntut diakhirinya pertumpahan darah.
“Kami mengambil kesempatan ini untuk memastikan bahwa Perdana Menteri, Rishi Sunak, mendengarkan dengan lantang dan jelas pandangan kami mengenai Palestina dan gencatan senjata,” kata McDonald, menyoroti pentingnya pesan yang kohesif dan advokasi yang tak tergoyahkan untuk perdamaian.
Mengarahkan pesannya terutama kepada Israel, McDonald menekankan pentingnya gencatan senjata di semua pihak. Dia mengkritik ambiguitas pesan internasional, dan menyatakan bahwa sinyal yang beragam hanya akan memicu konflik.
Baca juga: Pemimpin Oposisi Irlandia Memuji Afrika Selatan, Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza
Baca juga: Cara Warga Barcelona Dukung Palestina, Bikin Instalasi Seni Jalanan Serukan Perdamaian di Gaza
“Hal kedua adalah kejelasan pesan internasional dan kepemimpinan dalam penerapan hukum internasional,” tegas McDonald, menekankan bahwa kepatuhan terhadap hukum internasional harus dilakukan secara tegas, tanpa pengecualian bagi pihak mana pun yang terlibat.
Ia memuji Afrika Selatan atas sikap proaktifnya dalam membawa permasalahan Palestina ke pengadilan internasional, dan menyatakan hal tersebut sebagai langkah signifikan dalam menjamin akuntabilitas dan keadilan, serta mendesak pemerintah Irlandia untuk berpartisipasi aktif dalam proses hukum.
McDonald juga menegaskan kembali dukungan Sinn Fein terhadap pengakuan Negara Palestina di dalam perbatasan tahun 1967, sejalan dengan seruan dari berbagai entitas internasional untuk solusi dua negara.
“Kami adalah pulau-pulau kecil, Anda tahu, kami bukanlah negara adidaya. Tapi kami membawa pengalaman dan perspektif, kami punya suara dan kami benar-benar bertekad untuk terus membicarakan Palestina,” tegasnya.
(Sumber: Middle East Monitor)